Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam 13 Jam, Tempat Ini Disambar Petir Sebanyak 36.700 Kali

Kompas.com - 26/04/2018, 22:00 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber BBC

NEW DELHI, KOMPAS.com - Negara bagian Andhra Pradesh di wilayah selatan India mencatat sebuah rekor dalam hal sambaran petir.

Pada Selasa (24/4/2018), hanya dalam waktu 13 jam terjadi 36.749 kali sambaran petir di negara bagian tersebut.

Angka ini amat tinggi dan merupakan hasil dari pola cuaca ekstrem. Demikian otorita penanggulangan bencana Andhra Pradesh.

Akibat puluhan ribu sambaran petir itu sebanyak sembilan orang tewas, termasuk seorang bocah perempuan berusia sembilan tahun.

Baca juga : Baru Lepas Landas, Pesawat Milik Maskapai KLM Disambar Petir

Sambaran petir biasa terjadi di India di saat musim hujan tiba yang biasanya dimulai pada Juni hingga September.

"Namun, khusus di daerah ini jumlah sambaran petir meningkat bahkan sebelum musim penghujan tiba," kata Kishan Sanku, dri pusat operasi darurat Andhra Pradesh.

Puluhan ribu sambaran petir itu dianggap sebagai sebuah anomali karena tahun lalu, di daerah yang sama, sebanyak 30.000 kali sambaran terjadi di sepanjang Mei.

Sejumlah ilmuwan yakin pemanasan global juga secara signifikan meningkatkan frekuensi sambaran petir.

Setiap tahun sejak 2005,  setidaknya 2.000 orang tewas akibat sambaran petir. Demikian dari Biro Catatan Kriminal Nasional (NCRB).

Pada Juni 2016, 03 orang tewas dan 20 lainnya terluka akibat sambaran petir di negara bagian Bihar, Jharkhand, Uttar Pradesh, dan Madhya Pradesh.

Jumlah korban tewas akibat sambaran petir jauh lebih tinggi dibanding negara maju misalnya Amerika Serikat yang hanya mencatat 27 orang tewas tersambar petir setiap tahun.

Baca juga : Ratusan Rusa dan Puluhan Anak Sapi Tewas Disambar Petir

Penyebab tingginya angka kematian ini adalah minimnya sistem peringatan dini yang bisa diandalkan.

Hal lain adalah banyaknya warga India yang bekerja di luar rumah jika dibandingkan negara-negara lain di dunia.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com