SYDNEY, KOMPAS.com - Sejumlah mesin mirip Anjungan Tunai Mandiri (ATM) muncul di berbagai wilayah di negara bagian New South Wales (NSW), Australia.
Bukan untuk mengambil uang tunai dari tabungan, namun mesin itu dapat meminjamkan uang kepada masyarakat.
Di sisi lain, hadirnya mesin peminjam uang tersebut memicu kekhawatiran di kalangan warga berpenghasilan rendah yang berpotensi terjebak utang.
Mesin-mesin yang menyerupai ATM tersebut hanya membutuhkan identifikasi dan rincian akun bank seorang pengguna, sebelum disetujui untuk mendapat pinjaman tunai dengan segera.
Mesin ini dilaporkan bermunculan di wilayah dengan latar belakang sosial ekonomi yang rendah.
Baca juga : Pantai di Australia Terpaksa Tutup akibat Serangan Ubur-ubur Irukandji
Mesin tersebut terlihat berada Wollongong, Sydney barat daya, daerah Central Coast dan Hunter.
Perusahaan yang mengoperasikan mesin-mesin tersebut dalam situsnya menyatakan, mesin diletakkan secara strategis di area perbelanjaan untuk mempermudah aksesnya.
Jumlah pinjaman tunai bervariasi, mulai dari 50 dollar Australia (Rp 520.000) hingga 1.000 dollar Australia (sekitar Rp 10 juta).
Para peminjam diberikan waktu satu sampai tiga bulan untuk melunasi utang mereka.
Ketua Asosiasi Penasihat Keuangan NSW Graham Smith khawatir warga masyarakat miskin di seluruh NSW menjadi sasaran dari keberadaan mesin tersebut.
"Sayangnya, saya rasa mesin-mesin ini menarget yang paling rentan dalam masyarakat, mereka yang bergantung pada tunjangan, mencari cara mendapatkan uang tunai cepat. Saya kira mereka tidak mampu melunasinya dalam jangka panjang," katanya.
Baca juga : Bocah di Australia Curi Kartu Kredit Ibunya untuk Berlibur ke Bali
Smith mengatakan warga perlu berhati-hati dalam skema pinjaman cepat seperti itu.
"Mendatangi perusahaan seperti ini dan mendapatkan pinjaman sering menjadi perangkap keuangan yang berat," ucapnya.
Mesin pinjaman tunai itu legal dan diatur oleh ketentuan Komisi Sekuritas dan Investasi Australia, sama seperti pemberi pinjaman lainnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.