Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/04/2018, 12:01 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

JENEWA, KOMPAS.com - Dua pekan usai pasukannya menguasai kembali wilayah Ghouta Timur, rezim Suriah tetap belum mengizinkan masuknya bantuan kemanusiaan ke kota utama, Douma.

Disampaikan Kepala Sekretaris Jenderal Urusan Kemanusiaan PBB, Ursula Mueller, puluhan ribu pengungsi dari Ghouta Timur dan wilayah lainnya kini memadati kawasan Idlib yang masih dikuasai pemberontak untuk mencari perlindungan.

Kondisi itu menjadikan kawasan tersebut mengalami "malapetaka" karena gelombang pengungsi.

"Ketika wilayah Ghouta Timur sudah tidak lagi dalam kepungan setelah sepenuhnya dikuasai oleh pemerintah rezim Suriah, PBB tetap masih belum diberikan akses memasuki kota Douma," kata Mueller, Rabu (25/4/2018).

Baca juga: Tembakan dan Ledakan Sambut Tim Keamanan PBB di Kota Douma

Sekitar 70.000 orang dalam kondisi sangat membutuhkan bantuan di Douma, usai terjadinya pertempuran paling intens selama tujuh tahun perang di Suriah yang berujung dikuasainya kembali wilayah Ghouta Timur pada 12 April lalu.

"Setelah pertempuran yang terus berkelanjutan selama tujuh tahun, kebutuhan warga Suriah saat ini berada pada level tertinggi," kata Mueller kepada Dewan Keamanan PBB dilansir AFP.

Sementara di Idlib, situasi pertempuran terus terjadi dengan serangan udara yang dilancarkan pasukan rezim terhadap pemberontak masih berlanjut.

Hampir 400.000 orang mengungsi sejak pertengahan Desember dan puluhan ribu lainnya datang dari daerah lain.

Konflik dan krisis kemanusiaan di Suriah masih terus menjadi pembahasan dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB. Dalam pertemuan akhir pekan lalu di Swedia mulai ada kemajuan dalam pembahasan cara mengakhiri perang.

Duta Besar Swedia untuk PBB, Olof Skoog mengatakan, dewan tengah mencari "langkah tambahan" di Suriah termasuk mendorong lebih banyak konvoi bantuan yang dikirim ke daerah-daerah yang sulit dijangkau.

Baca juga: WHO: Sekitar 500 Warga Suriah di Douma Terpapar Zat Kimia Berbahaya

Dewan beranggotakan 15 negara itu sempat terpecah dalam pandangan mengenai penggunaan senjata kimia oleh rezim Suriah di kota Douma pada 7 April lalu.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com