Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/04/2018, 08:33 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com — Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyambut kehadiran Presiden Perancis Emmanuel Macron dengan penuh kemesraan di Gedung Putih, Washington DC, AS, Selasa (24/4/2018).

Diplomasi mesra itu dibangun keduanya dengan pelukan, ciuman pipi, sentuhan pada bahu, dan saling menggenggam tangan.

Diberitakan NBC News, Trump terlihat mencium pipi Macron, sebuah kebiasaan sapaan khas Eropa. Selama upacara penyambutan berlangsung, keduanya saling mencium pipi lagi dan melakukan jabat tangan yang lama, sekitar lima detik.

Baca juga: Macron Bujuk Trump untuk Tidak Tarik Pasukan dari Suriah

Kemudian, dalam penampilan dua pemimpin negara tersebut di depan wartawan, Trump menyentuh lembut bahu Macron untuk menghilangkan ketombe yang jatuh di jasnya.

"Kita harus membuatnya sempurna. Dia sempurna," kata Trump.

Trump menekankan kepada media bahwa mereka memiliki hubungan yang sangat baik.

"Ini bukan berita palsu," ucap Trump merujuk pada hubungannya dengan Macron.

Hadirnya Macron di Gedung Putih merupakan kunjungan pertama kenegaraan bagi seorang pemimpin negara asing di AS.

Selanjutnya, keduanya dengan canggung berpegangan tangan untuk waktu yang lama saat mereka berjalan menyusuri West Wing ke ruang konferensi pers bersama di Gedung Putih.

Selama konferensi pers, keduanya berbagi satu lagi pelukan hangat. Setelah keduanya meninggalkan podium, Macron menepuk punggung Trump dengan tangan kanannya.

Baca juga: Iran ke Trump: Tetap di Kesepakatan Nuklir atau Hadapi Konsekuensinya

Laman resmi Gedung Putih menggambarkan hubungan Pemerintah AS dengan Perancis terjalin sejak era sebelum kemerdekaan "Negeri Paman Sam" itu.

Pemukim Perancis datang ke Benua Amerika pada awal 1500-an. Ketika koloni Amerika berjuang untuk mencapai kemerdekaan, Perancis mendukung Perang Revolusi dengan bantuan militer dan ekonomi dari 1775 hingga 1781.

Di sisi lain, kedatangan Macron ke Gedung Putih diselimuti berbagai isu, termasuk kesepakatan nuklir dengan Iran yang dibentuk pada era pemerintahan Barack Obama.

Dilansir dari Sky News, Trump meyakini kesepatan tersebut mengerikan dan menyebutnya sebagai perjanjian terburuk dalam sejarah.

Trump yakin kesepakatan tersebut tidak dapat menahan ancaman Iran, termasuk aksi terorisme dan kegiatan Iran di tempat-tempat seperti Yaman dan Suriah.

Sementara Macron berupaya membujuk Trump untuk tetap dalam kesepakatan tersebut dan memperbaruinya dengan memulai negosiasi dengan Iran.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com