Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/04/2018, 15:05 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

KOMPAS.com - Pada 24 April 1980, Amerika Serikat menggelar operasi militer untuk membebaskan 52 warganya yang ditahan di gedung kedubes AS di Teheran.

Operasi militer itu digelar setelah krisis penyanderaan sudah memasuki bulan keenam dan semua upaya diplomatik dan pendekatan terhadap pemerintah Iran berakhir dengan kegagalan.

Maka, Presiden AS Jimmy Carter memerintahkan operasi militer sebagai langkah terakhir untuk menyelamatkan para sandera.

Pada 24 Apruil 1980 sore, delapan helikopter RH-53D diterbangkan dari kapal induk USS Nimitz ke sebuah jalan terpencil yang berfungsi sebagai landasan di Gurun Garam Besar di Tabas, wilayah timur Iran.

Baca juga : Trump Sambut Pembebasan Sandera Keluarga AS-Kanada dari Taliban

Di sana, kedelapan helikopter itu menghadapi badai pasar hebat yang merusak dua helikopter yang terbang tanpa komunikasi radio agar tak terlacak lawan.

Sehari kemudin, enam helikopter yang tersisa dijadwalkan bertemu dengan beebrapa pesawat angkut Hercules C-130 di lokasi pendaratan dan pengisian bahan bakar dengan kode "Desert One".

Saat tiba di lokasi pertemuan, satu helikopter lagi mengalami kerusakan. Melihat kondisi tersebut komandan misi Kolonel Charles Alvin Beckwith mengusulkan agar operasi dibatalkan.

Rekomendasi ini kemudian disetujui Presiden Carter. Namun, ketika helikopter-helikopter itu tengah mengisi bahan bakar salah satunya menabrak pesawat Hercules C-130 yang berfungsi sebagai tanker.

Helikopter itu jatuh dan menewaskan delapan prajurit AS dan melukai beberapa orang lainnya.

Pada Mei 1980, Panglima Angkatan Bersenjata AS memerintahkan sebuah tim khusus yang dipimpin Laksamana James L Holloway III untuk melakukan investigasi menyelurus terkait gagalnya misi tersebut.

Tim investigasi akhirnya menemukan 23 masalah yang dianggap paling signifikan dalam kegagalan misi tersebut, 11  di antaranya dinilai sebagai faktor utama.

Baca juga : Indonesia Siap Bantu Filipina Gelar Operasi Militer Pembebasan Sandera

Salah satu isu yang dibahas adalah masalah keamanan operasi, yang harus tetap dijaga kerahasiaannya seingga kedatangan pasukan penyelamat di kedubes AS Teheran akan menjadi sebuah kejutan.

Kondisi ini membuat hubungan antara pilot dan para peramal cuaca kurang harmonis karena pilot tak mendapatkan informasi soal kedatangan badai pasir yang menyebabkan kerusakan sejumlah helikopter.

Setelah operasi militer AS yang gagal ini dipublikasikan, pemimpin spiritual Iran Ayatollah Khomeini menyebut gagalnya misi AS itu adalah campur tangan Tuhan dan popularitas Khomeini langsung melesat.

Sementara, para pejabat Iran yang mengusulkan pembebasan sandera seperti Presiden Bani Sadr posisinya semakin lemah.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com