Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diprotes Rakyatnya, PM Armenia Mengundurkan Diri

Kompas.com - 23/04/2018, 22:14 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC

YEREVAN, KOMPAS.com - Gelombang aksi demonstrasi rakyat Armenie yang terjadi sejak pekan lalu menuai puncaknya pada Senin (23/4/2018) ini.

Dilaporkan oleh BBC, Perdana Menteri Serzh Sargsyan mengumumkan untuk mengundurkan diri dari jabatannya sejak dilantik Selasa pekan lalu (17/4/2018).

"Aksi di jalan ini telah melawan masa jabatan saya. Dengan ini, saya memutuskan untuk menuruti permintaan kalian," kata Sargsyan dalam pernyataannya.

BBC memberitakan, mantan Perdana Menteri Karen Karapetyan bakal bertindak sebagai Pelaksana Tugas Perdana Menteri.

Pengumuman itu terjadi setelah pemimpin oposisi Nikol Pashinyan dibebaskan setelah ditahan pada Minggu (22/4/2018).

Baca juga : 2 Politisi Armenia Nyalakan Flare saat Sidang Parlemen

Selain Pashinyan, otoritas penegak hukum Armenia juga membebaskan dua politisi lainnya, serta sekitar 200 pengunjuk rasa.

Juru bicara Sargsyan, Hovhannes Nikoghosyan mengatakan, mundurnyaa Sargsyan mengikuti kehendak rakyat merupakan cerminan demokrasi di kekuasaan.

"Meski, tidak semua demonstrasi yang dilakukan di dunia ini bisa mendorong seorang pemimpin untuk meletakkan jabatannya," beber Nikoghosyan.

Rakyat turun ke jalan setelah Sargsyan dilantik sebagai perdana menteri. Mereka menuduh politisi 63 tahun itu ingin berkuasa lebih lama.

Sebab, ketika masih menjabat sebagai presiden pada periode kedua, dia melakukan referendum perubahan konstitusi di Desember 2015.

Melalui referendum tersebut, jabatan perdana menteri bakal lebih berkuasa dibanding presiden.

Pengganti Sargsyan, Armen Sarkissian, hanya menjadi sekadar kepala negara, dan jabatan presiden sesudahnya dipilih oleh parlemen.

Ketika masa jabatannya habis pada 9 April lalu, Sargsyan sempat mengatakan bahwa dia tidak berniat untuk mengincar posisi perdana menteri.

Namun, dalam sidang parlemen Selasa pekan lalu, Sargsyan secara resmi dikukuhkan sebagai perdana menteri ke-15 Armenia.

Selain faktor kekuasaan, Sargsyan dikritik karena diduga mempunyai hubungan dekat dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Setelah pengumuman pengunduran diri Sargsyan, Pashinyan memberi selamat atas "kemenangan" yang diraih oleh rakyat Armenia.

"Anda telah menang wahai warga Republik Armenia. Tidak ada yang bisa meraih kemenangan itu dari tangan Anda," ujar Pashinyan di Facebook.

Sementara itu, Rusia melalui juru bicara Dmitry Peskov menyatakan kalau Kremlin memperhatikan dengan serius situasi politik di Armenia.

"Masalah di sana merupakan masalah internal. Isu mengenai intervensi kami tentunya sangat tidak pantas," kata Peskov.

Baca juga : Catur Jadi Pelajaran Wajib Bagi Anak-anak di Armenia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com