Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selamatkan Pohon Berusia 700 Tahun di India, Pemerintah Gunakan Infus

Kompas.com - 23/04/2018, 20:03 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

TELANGANA, KOMPAS.com — Departemen Kehutanan Negara Bagian Telangana, India, menggunakan infus untuk menyelamatkan sebuah pohon berusia tujuh abad di distrik Mahbubnagar.

Pohon jenis banyan atau banian itu disebut sebagai yang terbesar kedua di dunia. Cabang dan ranting pohon tersebut telah menyebar hingga seluas 1,2 hektar.

Pohon yang disebut sebagai "Pillalamarri" atau pohon banyan anak-anak itu telah menjadi obyek wisata utama di Mahabubnagar, sekitar 99 kilometer arah utara kota Hyderabad.

Namun, sejak Desember 2017 telah ditutup setelah pemerintah setempat melihatnya mulai roboh.

Baca juga: Hindari Serangan Buaya, Seorang Pria Sembunyi 20 Jam di Pohon Mangrove

"Ada dua alasan utama yang menyebabkan runtuhnya pohon. Pertama, karena cabang pohon yang menopang akar mulai dipenuhi rayap."

"Alasan kedua karena banyak dahan pohon yang menggelayut digunakan sebagai mainan oleh turis untuk ayunan," kata petugas hutan distrik Mahbubnagar, Chukka Gangi Reddy, kepada Hindustan Times.

Melihat kondisi pohon yang semakin kritis, pemerintah memutuskan menutup sementara obyek wisata tersebut dan segera meminta bantuan dari departemen kehutanan.

Mereka menggunakan pestisida organofosfat yang disebut kloropirifos untuk mengatasi hama yang menyerang batang pohon.

"Obat itu ampuh untuk mengatasi rayap. Pertama kami membuat parit di sekitar akar pohon kemudian menyiramkan obat tersebut. Kedua, kami membuat lubang di sekitar bagian batang pohon yang terserang rayap dan memompa obat tersebut. Namun, kedua cara tersebut tidak memberikan hasil yang baik," kata Reddy.

"Saat itulah kami mendapat ide untuk menyuntikkan pestisida yang diencerkan ke pohon melalui infus. Kami pikir memberikan cairan pestisida ke bagian yang terkena dengan cara diteteskan seperti infus dapat membantu."

"Akhirnya kami menggantung ratusan botol infus berisi cairan pestisida dan memasangnya setiap jarak 2 meter. Hasilnya dapat bekerja dengan sangat baik," tambah Reddy.

Baca juga: Bangkai Seekor Kuda Ditemukan Terikat pada Pohon di Inggris

Dia menambahkan, para pakar dari Institut Teknologi Kimia India menyarankan agar seluruh area yang ditutupi pohon turut diberi pestisida karena permasalahannya bisa berasal dari akar dan menyebar karena kurangnya kebersihan dan pengrusakan oleh wisatawan.

Reddy memperkirakan, untuk mengatasi masalah hama hingga obyek wisata pohon banyan berusia 700 tahun itu dapat kembali dibuka untuk publik akan dibutuhkan waktu hingga 2-3 bulan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com