LIMA, KOMPAS.com - Aparat penegak hukum di kawasan terpencil Amazon di Ucayali, Peru, tengah menyelidiki dua kasus pembunuhan yang saling berhubungan.
Olivia Arevalo Lomas, seorang dukun perempuan yang berasal dari Suku Shipibo-Conibo, tewas ditembak pada Kamis pekan lalu (19/4/2018) di desa Victoria Gracia.
Dilansir Daily Mirror Minggu (22/4/2018), Jumat (20/4/2018), seorang pria berkebangsaan Kanada bernama Paul Woodroffe dibunuh.
Jenazahnya dikuburkan sekitar satu kilometer dari rumahnya, dan ditemukan oleh kepolisian setempat Sabtu (21/4/2018).
Ketika jenazah Woodroffe ditemukan, beredar rekaman video di dunia maya berisi pemandangan mengerikan di mana pria 41 tahun itu dicekik oleh warga setempat.
Baca juga : Dituding Dukun Santet, Kakek 75 Tahun Dipukul dengan Batu hingga Tewas
Jaksa Penuntut Ucayali, Ricardo Palma Jimenez berkata, dari hasil otopsi diketahui selain tewas karena luka cekikan, di sekujur tubuh Woodroffe ditemukan luka bekas penyiksaan.
Diwartakan The Guardian, beberapa warga menyalahkan Woodroffe atas kematian Lomas. Sebab, Woodroffe diketahui merupakan salah satu pasien perempuan 81 tahun tersebut.
Ronald Suarez, petinggi masyarakat Sphipibo-Konibo berujar, warga yang bertanggung jawab atas pembunuhan Woodroffe bertindak secara spontan menggunakan keadilan adat.
"Kami memiliki keyakinan kecil terhadap kepolisian yang, secara sering, tidak pernah memproses kejahatan yang menimpa kami," ulas Suarez.
Presiden Dewan Shipibo-Konibo dan Xetebo itu melanjutkan, kematian Lomas merupakan kabar yang menyedihkan bagi masyarakat dengan populasi 40.000 orang tersebut.
"Arevalo merupakan perpustakaan berjalan untuk pengetahuan tradisional kami, serta ekspresi tertinggi untuk kebudayaan kami," kata Suarez kembali.
Lebih lanjut, Jimenez mengatakan belum ada orang yang ditahan baik karena kasus pembunuhan Woodroffe maupun Lomas.
Saat ini, jajarannya masih berusaha mengembangkan teori tentang penyebab kematian Lomas. Konon, dukun itu dibunuh karena putranya berutang uang kepada Woodroffe.
Beredar sebuah kabar bahwa sang pembunuh merupakan anggota geng yang berusaha mengambil untuk mengambil piutang dari putra Lomas.
"Kami tidak akan beristirahat hingga pembunuh Lomas dan pria berkebangsaan Kanada itu terungkap," tegas Jimenez.
Baca juga : Perut Ratusan Perempuan Terlihat seperti Hamil, Seorang Dukun Ditahan
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.