Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam 3 Bulan, Sudah Ada 7.667 Korban Pembunuhan di Meksiko

Kompas.com - 23/04/2018, 12:28 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber AFP

MEXICO CITY, KOMPAS.com - Sebanyak 7.667 orang menjadi korban pembunuhan di Meksiko dalam kuartal pertama tahun ini. Angka tersebut melonjak 20 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Dilansir dari AFP, Minggu (22/4/2018), pada 2017, jumlah kematian pada kasus pembunuhan di Meksiko tercatat sebanyak 6.406 orang.

Pihak berwenang menyebut, Maret sebagai bulan terburuk tahun ini bagi negara Amerika Latin itu, ketika 2.729 orang terbunuh, kebanyakan tewas akibat ditembak mati.

Sementara, pada Januari terdapat 2.549 pembunuhan, dan 2.389 pembunuhan pada Februari.

Baca juga : Nenek 96 Tahun di Meksiko Raih Impian Bersekolah di Bangku SMA

Pertumpahan darah dipicu persaingan geng yang terlibat dalam perdagangan narkoba, pencurian bahan bakar, penculikan, pemerasan dan aksi kriminal lainnya.

Kekerasan terus terjadi, ketika Meksiko bersiap untuk mengadakan pemungutan suara pada 1 Juli 2018. Pemungutan suara mencakup pemilihan presiden, dua cabang Kongres, dan sejumlah pemilihan di daerah.

Pada tahun lalu, lebih dari 25.339 nyawa melayang akibat kasus pembunuhan yang terjadi di Meksiko.

Angka tersebut menjadikan 2017 sebagai tahun yang paling mematikan bagi warga Meksiko, berdasarkan data dari kementerian dalam negeri.

Tingginya angka kekerasan di Meksiko terjadi sejak maraknya kasus perdagangan narkoba yang telah menyebabkan hampir 200.000 kematian sejak Desember 2006.

Baca juga : Tahun 2017 Jadi Tahun Paling Mematikan bagi Meksiko

Saat itu, mantan presiden Felipe Calderon meluncurkan operasi militer anti-narkoba yang mengundang kontroversi dan dianggap hanya menimbulkan lebih banyak korban jiwa.

Awal tahun ini, kepolisian Meksiko menemukan empat kuburan tersembunyi yang menampung 33 jenazah di Nayarit. Jenazah tersebut diduga merupakan korban dari aksi kriminal geng narkoba.

Penemuan tersebut terjadi di tengah perselisihan antara geng narkoba di Nayarit menyusul penangkapan mantan jaksa agung negara bagian, Edgar Veytia, atas tuduhan penyelundupan narkoba di AS.

Jaksa Agung saat ini, Petronilo Diaz mengatakan geng narkoba telah terlibat perebutan kekuasaan sejak penangkapan Veytia.

Baca juga : Kerusuhan di Penjara Meksiko, Narapidana Kunci dan Bakar Polisi

"Asumsinya mereka (jenazah) merupakan orang-orang yang terlibat dengan salah satu dari berbagai kelompok kriminal, tapi saya tidak dapat mengatakan kelompok yang mana," katanya.

Masih pada bulan yang sama, polisi menemukan lima potongan kepala manusia berada di atas taksi, di Veracruz. Polisi meyakini bahwa lima jenazah yang mereka temukan merupakan korban kartel narkoba.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com