Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/04/2018, 19:30 WIB
Ericssen,
Veronika Yasinta

Tim Redaksi

WASHINGTON DC, KOMPAS.com — Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyambut baik keputusan Korea Utara untuk menghentikan uji coba nuklirnya.

"Korea Utara telah setuju untuk menghentikan semua tes nuklirnya dan menutup pusat uji coba. Ini adalah berita yang sangat baik untuk Korea Utara dan dunia," kicau Trump melalu akun Twitter-nya, Sabtu (21/4/2018).

"Kemajuan yang pesat. Siap menyambut rencana pertemuan kita," tambahnya.

Adapun pengumuman mengejutkan Korut ini mengutip hasil pertemuan Komite Pusat Partai Buruh bahwa negeri komunis itu tidak akan melanjutkan pengembangan nuklirnya.

"Sebagai wujud komitmen, kami akan menutup fasilitas uji coba nuklir kami di utara," bunyi kantor berita Korut KCNA merujuk kepada situs nuklir Punggye-ri.

Di sisi lain, pemimpin Korut Kim Jong Un menyatakan, dunia telah mengakui persenjataan nuklir yang mereka kembangkan.

"Karena itu, kami sudah tidak memerlukan lagi segala uji coba nuklir untuk rudal balistik antar-benua (ICBM), baik jarak menengah maupun jauh," ucap Kim, dilansir Sky News.

Keputusan ini juga mendapat sambutan hangat dari negara tetangga Korut di Asia Timur.

Kantor Kepresidenan Korsel, melalui pernyataan resmi, menyambut baik keputusan tersebut.

"Keputusan ini bakal menciptakan pengaruh positif jelang pertemuan antar-Korea, maupun pertemuan Utara dengan AS," katanya.

Kedua pemimpin Korea dijadwalkan akan bertemu 27 April 2018, sedangkan Kim dan Trump direncanakan bertemu akhir Mei atau awal Juni.

China yang merupakan sekutu dekat Korut menyatakan, keputusan Korut itu bakal membantu proses denuklirisasi di kawasan tersebut.

Baca juga: Korut Hentikan Aktivitas Nuklir, Ini Kata Negara Tetangga

Melalui juru bicara Kementerian Luar Negeri China Lu Kang, pemerintahan Presiden Xi Jinping bakal mendukung dialog dan konsultasi yang dilakukan Korut.

"China yakin penghentian aktivitas nuklir itu demi mendorong ekonomi dan menaikkan standar hidup rakyatnya," tutur Lu.

Jepang memilih lebih berhati-hati menyambut pengumuman itu. Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe menyatakan, pengumuman tersebut merupakan langkah yang positif.

"Namun, yang paling penting adalah terdapat aksi denuklirisasi menyeluruh dan nyata. Saya ingin menekankan hal itu," kata Abe.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com