Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/04/2018, 10:13 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber AFP

RAQA, KOMPAS.com - Pejabat daerah di Suriah menemukan kuburan massal yang berisi 50 jenazah di bekas markas kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) di Raqqa, Sabtu (21/2/2018).

Sebagai bekas "ibu kota" kelompok ISIS di Suriah utara itu, Raqqa menjadi saksi terusirnya anggota kelompok ekstremis oleh Pasukan Demokratik Suriah yang didukung Amerika Serikat (SDF) pada Oktober 2017.

Pejabat senior Dewan Sipil Raqqa, Abdallah al-Eriane, mengatakan kuburan massal yang ditemukan tersebut dapat memuat hingga 200 jasad.

Baca juga : Pengadilan Irak Hukum Mati 300 Orang Terkait ISIS

Kuburan massal terletak di bawah lapangan sepak bola, dekat dengan rumah sakit di mana anggota ISIS berada, sebelum diusir dari kota.

"Kuburan itu tampaknya satu-satunya tempat yang tersedia untuk pemakaman, dan dilakukan dengan tergesa-gesa," katanya.

"Para anggota kelompok ISIS bersembunyi di rumah sakit," ucap al-Eriane.

Dia menambahkan, beberapa jasad memiliki tanda yang bertuliskan nama-nama samaran mereka, sementara warga sipil ditandai dengan nama pertama mereka.

Dalam beberapa bulan terakhir, Suriah dan Irak kerap menemukan kuburan massal di wilayah yang sebelumnya ditinggali oleh para anggota ISIS.

Pada Februari lalu, pasukan Suriah menemukan kuburan massal yang berisi sisa-sisa jenazah dari 30 orang yang dibunuh ISIS di Raqqa. Dua temuan sebelumnya juga ditemukan dalam waktu yang berdekatan.

Baca juga : AS akan Serahkan Seorang Warga Negaranya yang Terlibat ISIS ke Negara Ketiga

Kelompok ISIS memproklamasikan "kekhalifahan" atas wilayah Suriah dan Irak pada 2014. Namun, kini mereka kehilangan hampir semua daerah kekuasaannya.

ISIS bertanggung jawab atas beberapa kekejaman selama terornya masih berlangsung, termasuk eksekusi massal dan pemenggalan kepala.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com