Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biarawati Pahlawan saat Perang Dunia II Meninggal di Usia 103 Tahun

Kompas.com - 21/04/2018, 19:21 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC,AFP

DIEPPE, KOMPAS.com - Seorang biarawati asal Perancis yang menjadi pahlawan selama Perang Dunia II dilaporkan meninggal dunia.

BBC dan AFP melaporkan Sabtu (21/4/2018), Suster Agnes-Marie Valois meninggal dunia dalam usia 103 tahun. Kabar itu disampaikan pejabat kota Dieppe.

"Bendera setengah tiang bakal dikibarkan sebagai bentuk penghormatan terhadap kematiannya," ujar pejabat Dieppe tersebut.

Lahir di Rouen Seine-Inferior, sebuah kota di kawasan Normandy pada 1914, Valois masuk menjadi biarawati di Hotel-Dieu 23 tahun sesudahnya.

Sempat bergabung dengan Palang Merah, Valois merupakan satu dari 10 biarawati Ordo Augustinian yang dikerahkan untuk merawat tentara saat Pertempuran Dieppe.

Baca juga : Imbas Penemuan Bom Sisa Perang Dunia II, KBRI di Berlin Ditutup Sementara

Pada 19 Agustus 1942, sekitar 6.100 pasukan Sekutu yang terdiri dari Kanada dan Inggris mencoba menyerbu kota pelabuhan Dieppe.

Namun, serangan bertajuk Operasi Jubilee tersebut gagal total. Pasukan Sekutu dihadang oleh senapan mesin serdadu Nazi Jerman.

Akibatnya, hanya dalam waktu enam jam, 3.367 tentara Sekutu tewas maupun tertawan. Sebagian besar di antaranya merupakan personel Kanada.

"Itu bukanlah perang. Itu adalah pembantaian," kenang Valois saat itu. Dia kemudian mengabdikan diri untuk merawat pasukan yang terluka dalam penyerbuan itu.

Dedikasi serta perhatian yang diberikan oleh Valois selama perang menjadikannya legenda. Valois kemudian mendapat julukan "Malaikat Dieppe". Adapun AFP melaporkannya sebagai "Malaikat Putih".

Pada salah satu kisah, Valois pernah berdiri di antara seorang tentara Kanada yang terluka dan perwira Jerman yang mengacungkan pistol.

Konon, Valois berkata bahwa perwira Jerman tersebut harus menembak dirinya jika ingin membunuh serdadu Kanada yang terluka itu.

Kemudian di 2010, Valois berkisah kalau dia pernah diminta seorang tentara yang terluka untuk menciumnya seperti yang dilakukan ibu si tentara tersebut.

"Ketika saya melakukannya, beberapa saat kemudian tentara itu meninggal," kenang Valois pada saat itu.

Sering, Valois mengambil risiko dengan mengambil ransum makanan Jerman untuk memberi makan tentara Kanada maupun Inggris yang terluka.

Pensiunan perwira Kanada, Kapten Tim Fletcher berkata kepada National Post, Valois dicintai dan mencintai prajurit Kanada itu.

"Setiap kali dia bertemu dengan seseorang yang dikenalnya sebagai "Kanada-nya", maka dia bakal tersenyum lebar," kata Fletcher.

Atas jasanya, Pemerintah Perancis mengganjarnya dengan penghargaan Order of Merit di 1992, serta gelar Ksatria di Legiun Kehormatan 1996.

Oleh Pemerintah Kanada, Valois menerima penghargaan Medali Pelayanan Kanada pada 1996. Setiap tahun, dia selalu menghadiri peringatan Penyerbuan Dieppe.

Baca juga : Singkirkan Bom Era Perang Dunia II, Berlin Lakukan Evakuasi Massal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC,AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com