Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pentagon: Suriah Masih Miliki Sisa Senjata Kimia

Kompas.com - 20/04/2018, 16:36 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Pentagon menyebut rezim Suriah masih memiliki sisa persenjataan kimia pasca-serangan udara yang dilancarkan AS beserta dua negara sekutunya, Inggris dan Perancis.

Direktur Staf Gabungan Militer AS, Jenderal Kenneth McKenzie mengatakan, rezim Presiden Bashar al-Assad masih dapat melakukan serangan dengan sisa senjata kimia yang tersimpan di berbagai lokasi di Suriah.

"Mereka masih memiliki kemampuan untuk melancarkan serangan terbatas di masa depan," kata McKenzie kepada wartawan di Pentagon, Kamis (19/4/2018).

Meski meyakini rezim Assad masih menyimpan sisa senjata kimia, Washington mengaku tak melihat adanya indikasi akan serangan baru yang sedang direncanakan.

Baca juga: Misi Selesai, Aksi Lanjutan Sekutu AS di Suriah Masih Tanda Tanya

"Namun saat mereka (Suriah) berpikir untuk melakukan serangan itu, mereka harus melihat ke belakang dan mencemaskan kami yang akan melihat rencana mereka dan kemampuan yang kami miliki untuk menyerang mereka lagi jika diperlukan," tambah McKenzie dilansir AFP.

AS bersama sekutunya telah menembakkan hingga lebih dari 100 misil jelajah ke tiga situs milik Suriah, termasuk pusat penelitian di Damaskus, pada Jumat (13/4/2018) pekan lalu.

Ketiga situs yang menjadi target itu diyakini memiliki keterkaitan dengan program persenjataan kimia milik rezim Suriah.

"Serangan telah mencapai tingkat keberhasilan yang diharapkan di ketiga lokasi. Kami percaya mungkin ada sejumlah klorin dan mungkin sarin di semua situs yang ditargetkan," kata jenderal bintang tiga itu.

"Melalui serangan itu kami tidak berpikir untuk mengubah keseimbangan strategis dalam konflik di Suriah.

"Kami hanya ingin memberi pesan bahwa itu adalah perbuatan yang salah, menyerang menggunakan gas terhadap wanita dan anak-anak," kata McKenzie.

Baca juga: Rusia Mengklaim Punya Bukti Serangan Senjata Kimia di Suriah Palsu

Sebelumnya diberitakan, Rusia telah menyimpan bukti yang dapat mengungkapkan bahwa serangan gas kimia di kota Douma adalah sebuah tipuan.

Moskwa bahkan menjanjikan bakal memaparkan bukti tersebut di depan Dewan Keamanan PBB dalam pertemuan selanjutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com