Bahas Pengurangan Uang Pensiun Tentara, Wakil Rakyat Taiwan Berkelahi

TAIPEI, KOMPAS.com - Para wakil rakyat Taiwan, Jumat (20/4/2018), terlibat baku hantam di gedung parlemen terkait usulan pemangkasan uang pensiun veteran militer.

Pemangkasan uang pensiun para mantan tentara ini merupakan bagian dari pengetatan anggaran negara yang memicu aksi unjuk rasa.

Baku hantam terjadi saat rancangan undang-undang yang diajukan pemerintah awal bulan ini dibahas pertama kali di parlemen, menyusul aksi protes para veteran pada Februari lalu.

Saat membahas rencana ini, para wakil rakyat ini saling berteriak dan saling dorong sementara para politisi partai oposisi Kuomintang (KMT) melambai-lambaikan plakat yang mendesak Presiden Tsai Ing-wen memaafkan para veteran.

Baca juga : China Desak Gedung Putih Larang Presiden Taiwan Masuk Wilayah AS

Mereka kemudian melompat ke atas meja sambil membawa plakat bertuliskan "pemerintah pem-bully" dan langsung terlibat pergumulan dengan politisi Partai Demokratik Progresif (DPP) pendukung presiden.

Para politisi KMT juga meminta anggota parlemen dari DPP Tuan Yi-kang agar meminta maaf karena menyebut para mantan perwira tinggi militer yang berunjuk rasa sebagai "orang-orang rakus".

Kekisruhan akibat pemangkasan anggaran besar-besaran merupakan tantangan bagi Presiden Tsai, yang popularitasnya menurun sejak terpilih dua tahun lalu.

Secara terpisah, pada Juni lalu para wakil rakyat mengusulkan reformasi uang pensiun untuk pegawai negeri, padahal pemerintah mengingatkan tak mampu lagi membayar bunga uang pensiun itu.

Skema uang pensiun di Taiwan berbeda untuk tiap profesi dan pensiunan pelayan publik biasanya menerima paket pensiun lebih baik dibanding pegawai sektor lainnya.

Baca juga : Perwira Militer China Sebut Presiden Taiwan Emosional Akibat ?Jomblo?

Pemerintah memperingatkan, sejumlah dana pensiun kemungkinan bisa bangkrut pada 2020 jika sistem yang ada saat ini tidak diperbaiki.

Di antara reformasi yang sedang dilakukan adalah secara bertahap menghapuskan bunga tabungan istimewa sebesar 18 persen bagi pensiunan pegawai negeri sipil dan militer.