Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Pengeboran Minyak Deepwater Horizon Meledak

Kompas.com - 20/04/2018, 12:59 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Dengan jumlah itu maka insiden Deepwater Horizon menjadi bencana tumpahan minyak mentah terbesar di dunia.

Berdasarkan citra satelit, tumpahan minyak mentah mencemari wilayah laut seluas 180.000 kilometer persegi atau setara luas negara bagian Oklahoma.

Pada awal Juni 2010, tumpahan minyak ditemukan sepanjang 201 kilometer di pesisir Louisiana, Florida, Mississippi, dan Alabama.

Pada Oktober 2010, tumpahan minyak mencapai Texas, sehingga pada Juli 2011 sepanjang 790 kilometer pesisir Lousiana, Mississippi, Alabama, dan Florida tercemari minyak.

Baca juga : Tumpahan Minyak Mentah Cemari Pulau Wisata Thailand

Secara total sejak tumpahan minyak mentah diketahui pada 22 April 2010,maka hanya dalam waktu setahun kawasan pesisir AS sepanjang 1.728 kilometer tercemar.

Pada 15 April 2014, BP mengklaim pembersihan tumpahan minyak di pesisir AS sudah selesai. Namun, pasukan penjaga pantai AS menyebut masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan.

Dampak tumpahan minyak ini terhadap lingkungan di sekitarnya amat luar biasa.

Sebab, kawasan yang tercemar merupakan rumah dari 8.332 spesies makhluk hidup termasuk 1.270 spesies ikan, 218 spesies burung, 1.456 moluska, 1.503 krustasea, empat spesies penyu, dan 29 spesies mamalia laut.

Tak hanya itu, manusia juga terdampak akibat bencana ini. Departemen Kesehatan dan Rumah Sakit Lousiana mengatakan, 108 pekerja pembersihan minyak dan 35 warga mengalami masalah kesehatan terkait bencana ini.

Bahan-bahan kimia yang digunakan untuk membersihkan tumpahan minyak diyakini menjadi penyebab dari masalahj kesehatan yang dialami manusia.

Sebuah studi yang meneliti dampak bencana ini terhadap anak-anak di Lousiana dan Florida yang tinggal dalam radius 15 kilometer dari pantai menemukan fakta mengejutkan.

Sepertiga orangtua yang tinggal di kawasan itu melaporkan adanya masalah fisik dan kesehatan mental pada anak-anak mereka.

Mereka melaporkan, anak-anak menunjukkan kondisi kesehatan yang tak lazim seperti telinga berdarah, mimisan, dan menstruasi lebih awal pada anak-anak perempuan.

Demikian hasil penelitian yang disampaikan David Abramson, direktur Pusat Persiapan Bencana Nasional di Universitas Columbia.

Di sisi ekonomi, bencana ini memberikan dampak amat berat bagi BP dan perekonomian di kawasan terdampak terutama pada bisnis pengeboran minyak, periikanan, dan wisata.

Negara bagian Lousiana mengatakan, pada akhir 2010 kehilangan pendapatan hingga 32 juta dolar AS karena menurunnya jumlah wisatawan ke kawasan tersebut.

Bisnis perikanan di Teluk Meksiko juga amat terpukul dengan hilangnya potensi pendapatan sebesar 247 juta dolar.

Sebuah studi yang menyebut kerugian sebesar 8,7 miliar dolar AS pada 2020 akibat dampak bencana ini terhadap sektor perdagangan, wisata, dan perikanan di Teluk Meksiko.

Baca juga : Tumpahan Minyak di Balikpapan Ditaksir Capai 40.000 Barrel

Di masa yang sama, masih menurut studi itu, sebanyak 22.000 lapangan pekerjaan akan terpengaruh bencana lingkungan ini.

Sementara itu kerugian yang dialami BP mencapai 90 miliar dolar AS termasuk untuk membayar kompensasi.

Selain itu, pada 2012, BP untuk sementara dilarang memperbarui kontrak pengeboran minyak dengan pemerintah AS.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com