HAVANA, KOMPAS.com - Pertemuan Dewan Nasional Kuba yang berlangsung pada Kamis (19/4/2018) berjalan dengan sangat mulus.
Dilaporkan kantor berita AFP, Presiden Kuba Raul Castro mengumumkan Wakil Presiden Miguel Diaz-Canel sebagai penggantinya.
Dalam pidato pertamanya sebagai orang nomor satu di Negara "Permata Antilles", Diaz-Canel menyatakan bahwa dia bakal melanjutkan revolusi di Kuba.
"Saya tidak akan sekadar berjanji. Saya dipilih untuk bekerja, loyal kepada Commandante Fidel Castro, dan mencontoh Jenderal Raul Castro," ucap Diaz-Canel.
Presiden berusia 57 tahun tersebut menjadi pemimpin pertama yang lahir setelah era Revolusi Kuba di 1959. Butuh waktu lebih dari 20 tahun baginya untuk mencapai posisi sekarang.
Baca juga : Akhir Kekuasaan Dinasti Castro di Kuba
Setelah menyelesaikan studinya di bidang teknik listrik di Provinsi Villa Clara, Diaz-Canel sempat menjadi pengajar sebelum memutuskan bergabung dengan Partai Komunis.
Di 1994, dia dilantik menjadi Gubernur Provinsi Villa Clara, di mana warga setempat langsung terkesima dengan sosoknya.
Sebab, selama bekerja, Diaz-Canel kerap menaiki sepeda kayuh, menunjukkan kesederhanaannya di tengah berkuasanya rezim Castro.
Pada 2003, ketika menjabat sebagai Gubernur Holguin, dia diserahi mandat sebagai salah satu anggota Politbiro Partai Komunis.
Pada 2009, Raul Castro melantiknya sebagai Menteri Pendidikan. 22 Maret 2012, dia didapuk sebagai Wakil Presiden Dewan Menteri (setara Wakil Perdana Menteri).
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.