Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Mengklaim Punya Bukti Serangan Senjata Kimia di Suriah Palsu

Kompas.com - 19/04/2018, 22:02 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

MOSKWA, KOMPAS.com - Pemerintah Rusia mengklaim dapat membuktikan kepada PBB bahwa informasi yang menunjukkan serangan senjata kimia di Suriah pada awal April lalu adalah rekayasa.

Informasi yang dimaksud Rusia yakni sebuah wawancara yang dilakukan dengan seorang anak korban senjata kimia di kota Douma, Suriah.

Menurut Moskwa, video tersebut dapat membuktikan bahwa dugaan serangan senjata kimia yang telah menewaskan lebih dari 40 orang tersebut adalah sebuah rekayasa.

Baca juga: Rusia: Penyelidikan Serangan Senjata Kimia di Suriah Tidak Diperlukan

Televisi pemerintah Rusia pada Rabu (18/4/2018) menyiarkan sebuah hasil wawancara dengan seorang anak, yang diidentifikasi sebagai bocah Suriah bernama Hassan Diab, yang berusia 11 tahun.

Rusia mengatakan, dugaan kekejaman yang terjadi telah dipertunjukkan oleh organisasi pertahanan sipil Helm Putih.

"Kami telah memiliki versi dengan terjemahan dari laporan ini," kata Duta Besar Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia kepada saluran pemerintah, Rossiya 1, pada Kamis (19/4/2018).

"Kami telah mendistribusikan rekaman ini ke negara anggota (Dewan Keamanan PBB) dan juga para wartawan. Pada pertemuan Dewan Keamanan berikutnya, kami akan mencari cara untuk mengungkapkannya," tambah Nebenzia.

Rekaman video tersebut telah disebar ke media, termasuk AFP. Namun demikian kebenaran video tersebut masih memerlukan verifikasi dan tidak dapat diklaim secara independen.

Negara-negara Barat, yakni AS bersama Inggris dan Perancis telah menuduh pemerintah Suriah melakukan serangan zat kimia ke kota Douma pada 7 April.

Militer ketiga negara kemudian melancarkan serangan dengan menembakan lebih dari 100 misil yang menargetkan tiga lokasi yang diduga terkait program senjata kimia Suriah.

Baca juga: AS dan Perancis Mengaku Punya Bukti Suriah Gunakan Senjata Kimia

Dalam video yang disebarkan Rusia, menampilkan seorang pria yang mengaku sebagai ayah dari Hassan Diab, yang dalam rekaman bukti disebut sebagai korban senjata kimia.

Namun dalam video yang dimiliki Rusia, menunjukkan saluran Rossiya 24, pria itu mengatakan putranya mendapat kurma, beras dan kue untuk berperan dalam rekaman bukti tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com