Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhir Kekuasaan Dinasti Castro di Kuba

Kompas.com - 19/04/2018, 09:38 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

HAVANA, KOMPAS.com - Parlemen Kuba memilih tangan kanan Raul Castro (86), Miguel Diaz-Canel (57), sebagai kandidat tunggal untuk meneruskan kursi kepemimpinan negara yang dalam enam dekade dipegang oleh keluarga Castro.

Dilansir dari BBC, Kamis (19/4/2018), Castro menjadi presiden Kuba pada 2006, yang sebelumnya dijabat oleh kakaknya, Fidel Castro.

The New York Times melaporkan, setelah mengambil alih kekuasaan pada 12 tahun lalu dan membawa Kuba pada perubahan besar, Castro akan mundur pada Kamis (19/4/2018).

Diaz-Canel menjadi orang pertama di luar dinasti Castro yang akan memimpin negara itu sejak revolusi lebih dari setengah abad lalu

Terpilihnya Diaz-Canel, yang saat ini menjabat wakil presiden, diyakini tak bisa sendirian memimpin Kuba. Castro diperkirakan masih mempengaruhi kekuasaan, kendati dia telah mundur.

"Saya yakin pada keberlanjutan. Saya pikir akan selalu ada keberlanjutan," katanya ketika ditanya mengenai visinya untuk masa depan Kuba, seperti dilansir dari CNN.

Baca juga : Raul Castro Mundur Pekan Depan, Kuba Masuki Era Baru

Castro akan tetap menjadi ketua Partai Komunis sampai 2021. Sementara, dalam dua periode jabatannya menjadi presiden, Castro membuka negara komunisnya pada perubahan di sektor swasta utama dan hubungan diplomatik dengan Amerika Serikat.

BBC mencatat, kemajuan hubungan itu dimulai ketika Barack Obama masih menjabat sebagai presiden AS, namun kini sebagian mengalami kemunduran sejak Donald Trump masuk ke Gedung Putih.

Hal itu diperkirakan bakal membatasi kemampuan Diaz-Canel untuk melakukan manuver secara ekonomi dengan AS.

Dia diyakini tidak mungkin membuat perubahan besar dalam jangka pendek, terutama ketika Castro tetap menjadi kekuatan politik yang harus diperhitungkan.

Lalu, apa yang masyarakat Kuba inginkan dari pemimpin mereka?

"Saat ini, kami tidak tahu seperti apa yang akan terjadi di masa depan," kata Adriana Valdivia, seorang guru di Havana.

"Raul memang telah selesai, dan Fidel adalah sejarah. Saya tidak melihat jalan keluar untuk membantu kehidupan warga Kuba menjaid lebih baik," ucapnya.

Baca juga : Terserang Penyakit Misterius, Diplomat Kanada di Kuba Dipulangkan

"Sekarang, Trump mengetatkan blokade," tambahnya.

Pesimistis juga diungkapkan seorang warga lainnya, Diadenis Sanabria yang bekerja di restoran milik pemerintah.

"Politik bukan poin utama saya. Tapi, saya tidak berpikir perubahan pada pemimpin akan mengubah hidup saya," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com