Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 17/04/2018, 12:57 WIB
|

KOMPAS.com - Sepanjang sejarah dunia, Amerika Serikat menjadi salah satu negara yang paling kerap melakukan invasi militer ke negara lain.

Salah satunya adalah peristiwa yang dikenal sebagai "Invasi Telu k Babi" yang dimulai pada 17 April 1961 sebagai salah satu upaya Amerika Serikat menggulingkan pemimpin Kuba, Fidel Castro.

Sejak merebut kekuasaan dengan menggulingkan diktator Fulgencio Batista pada 1959, Castro sudah menjadi duri dalam daging bagi Amerika Serikat.

Sejak berkuasa di Kuba, Castro yang mengadopsi ideologi komunis langsung mendekatkan Kuba dengan Uni Soviet yang saat itu menjadi musuh AS dalam Perang Dingin.

Baca juga : Gagalnya Invasi Teluk Babi, Tamparan Castro Bagi Amerika Serikat

Presiden AS saat itu Dwight D Eisenhower, yang terkenal karena memimpin pendaratan Normandia, sangat mengkhawatirkan arah politik Castro.

Kekhawatiran itu yang membuat Eisenhower pada Maret 1960 menyetujui anggaran sebesar 13,1 dolar AS untuk mendanai rencana CIA menggulingkan Castro.

Dengan anggaran cukup besar itu CIA mulai mengorganisasi rencana operasi dengan membantu sejumlah kelompok kontra-revolusi Kuba.

CIA juga melatih Brigade 2506 di Guatemala dan pada 4 April 1961, Presiden John F Kennedy meneken persetujuan rencana invasi ke Kuba.

Sebanyak 1.400 personel paramiliter yang dibagi dalam lima batalion infantri dan satu batalion pasukan payung disiapkan di Guatemala sebelum diberangkatkan ke Kuba dengan menggunakan kapal pada 13 April 1961.

Dua hari kemudian, delapan pesawat pengebom B-26 menyerang sejumlah pangkalan udara Kuba dan langsung kembali pulang ke Amerika Serikat.

Pada 16 April 1961 malam, pasukan invasi utama mendarat di sebuah pantai bernama Playa Giron di Teluk Babi, pesisir selatan Kuba.

Baca juga : Hari Ini dalam Sejarah: Fidel Castro Dilantik Menjadi PM Kuba

Pada awalnya kedatangan pasukan invasi ini disambut hangat para milisi revolusioner setempat dengan harapan tinggi bisa menumbangkan pemerintahan Fidel Castro,

Namun, tanpa disangka pasukan invasi ini mendapatkan perlawanan sengit dari militer Kuba dan bahkan AU Udara Kuba yang berjumlah kecil mampu menenggelamkan sejumlah kapal pasukan penyerbu itu.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke