Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/04/2018, 16:09 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

MOSKWA, KOMPAS.com - Militer Rusia mengatakan, sistem pertahanan Suriah berhasil menghadang rudal yang ditembakkan Amerika Serikat (AS) dan sekutunya.

Dilaporkan AFP Sabtu (14/4/2018), pejabat militer senior Sergei Rudskoi berujar, dari laporan yang diterimanya, AS dan sekutunya menembakkan lebih dari 100 rudal penjelajah.

"73 rudal di antaranya berhasil dicegat oleh sistem pertahanan serangan udara Suriah," beber Rudskoi kembali.

Russian Today memberitakan, pangkalan militer Al-Dumayr, 40 kilometer di timur laut Damaskus, diserang oleh 12 rudal penjelajah Sekutu.

Baca juga : Suriah Sebut Aksi Militer Sekutu sebagai Serangan Barbar dan Brutal

Namun, dalam keterangan Kementerian Pertahanan Rusia, tidak ada satu rudal pun dari Sekutu yang berhasil menghantam pangkalan tersebut.

Rudal-rudal itu diluncurkan dari dua kapal perang AS yang tengah berlayar di Laut Merah, dan dibantu oleh pesawat pembom strategis Rockwell B-1 Lancer.

"Pesawat tersebut diterbangkan dari pangkalan koalisi AS di Al-Tanf, Provinsi Homs," tutur Kemenhan Rusia.

Lebih lanjut, Negeri "Beruang Merah" mengklarifikasi bahwa sistem rudal pencegat mereka tidak berkontribusi menghadang serangan Sekutu.

Suriah menggunakan sistem pertahanan tua yang diproduksi di era Uni Soviet. Antara lain S-125 (SA-3 Goa), S-200 (SA-5 Gammon), 2K12 Kub (SA-6 Gainful), dan Rudal Buk.

Sebelumnya, pada Sabtu pagi, Amerika Serikat dan sekutunya, Inggris serta Perancis, melakukan serangan udara ke sejumlah lokasi strategis di Suriah.

Serangan ini dilakukan sebagai respons AS terhadap dugaan serangan senjata kimia yang dilakukan Suriah di kota Douma pada 7 April lalu.

Akibat serangan klorin tersebut, pada pekan lalu petugas penyelamat di Ghouta menyebut lebih dari 40 warga sipil tewas, dan 11 lainnya mengeluh mengalami gangguan pernapasan.

Baca juga : Menhan AS Sebut Belum Ada Rencana Serangan Tambahan ke Suriah

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com