Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suriah Sebut Aksi Militer Sekutu sebagai Serangan Barbar dan Brutal

Kompas.com - 14/04/2018, 15:33 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber AFP

DAMASKUS, KOMPAS.com - Pemerintah Suriah, Sabtu (14/4/2018), mengecam serangan Sekutu terhadap negeri itu sebagai sebuah agresi barbar dan brutal yang melanggar hukum internasional.

"Republik Arab Suriah mengecam keras agresi brutal AS, Inggris, dan Perancis, terhadap Suriah yang merupakan pelanggaran hukum internasional," demikian Kementerian Luar Negeri Suriah.

Koresponden AFP di Damaskus melaporkan terjadi sejumlah ledakan pada pukul 04.00 waktu setempat disusul suara pesawat terbang meraung-raung di atas kota itu.

Sementara itu, kantor berita Suriah, SANA juga melaporkan telah terjadi serangan tetapi menegaskan aksi militer tersebut sudah "ditakdirkan gagal".

Baca juga : Menhan AS Sebut Belum Ada Rencana Serangan Tambahan ke Suriah

Operasi militer gabungan ini digelar sepekan setelah sebuah serangan senjata kimia dilancarkan terhadap kota Douma yang dikuasai pemberontak.

Serangan terhadap kota yang tak jauh dari Damaskus itu menewaskan lebih dari 40 orang.

Negara-negara Barat menuding Presiden Bashar al-Assad berada di balik serangan senjata kimia tersebut.

Namun, Suriah dan Rusia membantah tuduhan tersebut dan balik menuduh Barat menggunakan alasan tersebut untuk membenarkan sebuah aksi militer.

Di hari yang sama dengan serangan itu digelar, Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) dijadwalkan melakukan investigasi di kota Douma.

Sehingga Kemenlu Suriah menuding serangan udara Sekutu itu merupakan cara untuk menghalangi kerja investigasi OPCW.

Baca juga : Ketika Pro dan Kontra Merebak atas Serangan AS dan Sekutunya ke Suriah

"Serangan ini adalah upaya untuk menghalangi terungkapnya kebohongan dan kepalsuan Barat," lanjut Kemenlu Suriah.

Kecaman juga datang dari kelompok Hezbollah yang merupakan sekutu dekat Suriah. Organisasi ini mengatakan, Barat tidak akan mencapai tujuan mereka di Suriah.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com