NEW DELHI, KOMPAS.com - Kasus penculikan, penyekapan, pemerkosaan dan pembunuhan seorang anak perempuan berusia delapan tahun di India telah memicu perdebatan nasional.
Jenazah korban yang bernama Asifa Bano (8) ditemukan di tengah hutan di dekat kota Kathua, negara bagian Jammu dan Kashmir pada 17 Januari 2018 lalu.
Kepolisian pun telah menahan setidaknya delapan orang yang diduga terlibat dalam kasus tersebut.
Namun kasus yang awalnya sebatas kriminal, kini telah memicu perdebatan nasional dengan sebagian masyarakat menuntut keadilan bagi korban.
Sementara lainnya menyebut para tersangka yang telah ditahan telah diperlakukan tidak adil.
Baca juga: Perkosa Gadis 8 Tahun, Pria di India Dipukuli hingga Tewas
Konflik antara kedua kelompok pun kini berkembang menjadi perselisihan agama, karena korban yang berasal dari komunitas muslim dan para tersangka yang beragama Hindu.
Mengutip BBC, para tersangka yang ditahan termasuk seorang anak di bawah umur, pensiunan pejabat pemerintah, serta petugas kepolisian lokal.
Korban Asifa, adalah anak dari keluarga komunitas muslim nomaden yang hidup berpindah-pindah bersama dengan hewan ternak mereka. Di musim dingin, tak jarang mereka berpindah ke hutan di Jammu untuk berlindung.
Hal tersebut beberapa kali menyulut perselisihan dengan komunitas Hindu yang ada di wilayah tersebut.
Perdebatan semakin luas setelah dua menteri dari partai nasionalis Hindu, Bharatiya Janata Party (BJP) ikut hadir dalam aksi dukungan terhadap para tersangka.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.