Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UNICEF: Sejak 2013, Boko Haram Culik Lebih dari 1.000 Anak-anak

Kompas.com - 13/04/2018, 08:34 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber AFP

LAGOS, KOMPAS.com - Badan PBB untuk Perlindungan Anak, Unicef, melaporkan lebih dari 1.000 anak-anak telah diculik oleh kelompok ekstremis di Nigeria sejak 2013.

Tak hanya menculik anak-anak, aksi kelompok Boko Haram juga telah menewaskan sekitar 20.000 orang dan memaksa lebih dari dua juta penduduk keluar dari rumah mereka.

"Sejak 2013, lebih dari 1.000 anak-anak diculik Boko Haram di Nigeria sebelah timur laut, termasuk 276 murid perempuan yang diculik dari sekolah menengah mereka di kota Chibok pada 2014," tulis pernyataan Unicef, Jumat (13/4/2018).

Baca juga : Nigeria Bebaskan 149 Wanita dan Anak-anak yang Diculik Boko Haram

Dilansir dari AFP, Perwakilan Unicef di Nigeria Mohamed Malick Fall mengatakan, serangan terhadap anak-anak yang terus berulang tersebut tidak dapat diterima.

Sekolah menjadi target utama Boko Haram karena pendidikan dianggap menggunakan kurikulum Barat.

Sebanyak 2.295 guru telah dibunuh dan lebih dari 1.400 dihancurkan oleh kelompok ekstremis itu sejak konflik dimulai pada 2009.

Pada 2015, Presiden Nigeria Muhammadu Buhari mengklaim telah berhasil mengambil alih wilayah yang dikuasai oleh Boko Haram. Namun, kelompok tersebut masih melancarkan sejumlah serangan mematikan yang menargetkan militer dan penduduk sipil.

Pada Februari lalu, Boko Haram kembali mengejutkan dunia ketika mereka menyerang sekolah di kota Dapchi dan menculik 100 murid perempuan.

Baca juga : Boko Haram Serang Pangkalan Militer Nigeria, 20 Orang Dilaporkan Tewas

Banyak dari siswi telah kembali ke keluarga mereka. Insiden penculikan itu mengingatkan kembali pada aksi penculikan di Chibok pada 2014.

Ada 276 murid perempuan yang diculik Boko Haram pada 14 April 2014, dan lebih dari 100 korban penculikan masih dinyatakan hilang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com