Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Belum Beri Keputusan Terkait Serangan di Suriah

Kompas.com - 13/04/2018, 08:10 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber AFP,ABC News

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah bertemu dengan regu keamanan nasional pada Kamis (12/4/2018), namun belum mengeluarkan keputusan apapun terkait Suriah.

Seperti diketahui, Trump menyebut bakal menanggapi dugaan serangan senjata api oleh pasukan Suriah di wilayah pemberontak yang menewaskan warga sipil.

Ancaman Trump untuk melakukan serangan militer ke negeri itu membuat situasi di Timur Tengah kian memanas, mengingat Rusia bersedia menyediakan sistem perlindungan bagi sekutu dekatnya, Suriah.

Dilansir dari ABC News, Sekretaris Pers Gedung Putih Sarah Sanders mengatakan, pemerintah terus melakukan pembicaraan dengan sekutu untuk mengambil keputusan.

Baca juga : Serangan Gas Beracun Paksa Pemberontak Suriah Tinggalkan Douma

"Belum ada keputusan final yang dibuat. Kami terus memperhitungkan kemampuan intelijen dan sedang berdiskusi dengan mitra dan sekutu kami," katanya.

Trump berencana membahas tentang Suriah bersama dengan Presiden Perancis Emmanuel Macron dan Perdana Menteri Inggris Theresa May pada Kamis (12/4/2018) malam waktu setempat.

Pantauan ABC News, sejumlah pejabat penting di bidang pertahanan nampak terlihat berada di Gedung Putih, seperti Menteri Pertahanan James Mattis, Direktur Intelijen Nasional Dan Coats, dan Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley.

Sebelumnya, Trump mengatakan, keputusan lanjutan terkait Suriah akan diambil secepatnya.

"Kami akan menggelar pertemuan hari ini membahas Suriah. Kita akan lihat apa hasilnya," ucapnya.

"Kami sudah melakukan pekerjaan luar biasa terhadap ISIS. Kami tentu saja telah membantai ISIS, namun kami harus membuat keputusan lanjutan dan akan keluar secepatnya," kata Trump.

Dilaporkan oleh AFP, juru bicara pemerintah Inggris mengonfirmasi bahwa Trump dan May sepakat untuk mengadakan sambungan telepon untuk terus bekerja sama dalam menanggapi serangan di Suriah.

"Mereka sepakat yang utama merupakan penggunaan senjata kimia tak terhindarkan, sehingga dibutuhkan aksi untuk mencegah pennggunaan lebih lanjut oleh rezim (Presiden Suriah) Assad," katanya.

Baca juga : Timteng Kian Panas, Begini Perimbangan Militer AS, Suriah, dan Rusia

Genderang militer nampak mencapai puncaknya, terutama setelah Rusia memveto draf yang diajukan AS di Dewan Keamanan PBB untuk menyelidiki penggunaan senjata kimia di Suriah.

Para pemimpin negara Barat meyakini, klorin digunakan dalam serangan pada Sabtu (7/4/2018) di Douma, kota utama benteng pemberontak di Ghouta Timur, Suriah.

Pemerintah Inggris memperkirakan 75 orang tewas dalam serangan itu, dan meminta Bashar Al-Assad untuk bertanggung jawab.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP,ABC News
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com