WASHINGTON DC, KOMPAS.com — Tanggal pertemuan antara Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un belum ditentukan.
Begitu pun tempat pertemuan. Beberapa analis internasional mulai memberikan prediksi negara yang bakal menjadi tempat perundingan.
Seperti diberitakan The Independent, Kamis (12/4/2018), para analis tersebut memprediksi Kim dan Trump bakal bertemu di Swiss, Islandia, atau Swedia.
Bagaimana jika di luar negara tersebut? Mereka berkata, Kim bakal mendapat kesulitan karena tidak mempunyai pesawat yang layak.
Komentar tersebut diutarakan Joseph Bermudez, analis situs think tank Korut berbasis di AS, 38North dilansir dari The Washington Post.
Baca juga: Suasana Tegang saat Utusan Korsel Minta Kim Jong Un Berhenti Merokok
Menurut dia, Kim tidak punya pesawat yang mampu terbang melintasi Pasifik tanpa perlu berhenti untuk mengisi bahan bakar.
"Kebanyakan pesawatnya sudah tua," tutur Bermudez. Hal yang sama juga dikatakan mantan analis Dinas Intelijen AS (CIA), Sue Mi Terry.
Terry menjelaskan, kebanyakan pesawat Korut merupakan pesawat Uni Soviet yang tua. "Kami sering bercanda tentang itu," katanya.
Pendapat berbeda disuarakan oleh jurnalis penerbangan Charles Kennedy. Dia menuturkan, Air Koryo, maskapai yang dikelola Pemerintah Korut, mempunyai dua pesawat Tupolev.
Jenis tersebut hampir sama dengan pesawat Boeing 757 Jetliner. "Pesawat itu bisa terbang hingga 4.828 kilometer," kata Kennedy.
Victor Cha, penasihat senior Pusat Studi Internasional Strategis, mengatakan, masih ada opsi lain jika Kim tidak punya pesawat saat bertemu dengan Trump.
Cha memaparkan, Kim bisa meminta bantuan Korea Selatan (Korsel) atau Swedia untuk menyediakan pesawat kenegaraan. "Namun, meminta itu bakal sangat memalukan," tukasnya.
Sejak berkuasa pada 2011 menggantikan ayahnya, Kim Jong Il, Kim tercatat hanya satu kali melakukan kunjungan kenegaraan, yakni ketika berkunjung ke China pada 25-28 Maret lalu. Itu pun Kim menggunakan kereta berlapis baja.
Baca juga: Kim Jong Un Berkomentar soal Rencana Pertemuan dengan AS
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.