Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Timteng Kian Panas, Begini Perimbangan Militer AS, Suriah, dan Rusia

Kompas.com - 12/04/2018, 17:05 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

KOMPAS.com — Jika Amerika Serikat benar-benar menyerang Suriah, konflik besar baru kemungkinan bakal pecah di Timur Tengah

Sebab, Rusia dipastikan tidak akan tinggal diam jika Amerika dan sekutunya menyerang negeri pimpinan Bashar al-Assad itu.

Peralatan militer kelas berat milik AS dan sekutunya sudah mulai bergerak ke Laut Tengah, sedangkan Rusia mempersiapkan sistem pertahanan canggih di Damaskus dan sekitarnya.

Lalu bagaimana perimbangan kekuatan militer kedua kubu yang berseteru ini?

Baca juga: Jadi Target Serangan, Pasukan Suriah Kosongkan Markas Pertahanan Utama

Pertama, kita bahas dulu kekuatan militer Amerika Serikat yang menjadi motor rencana serangan militer ke Suriah ini.

Kemungkinan besar AS dan sekutunya tidak akan mengerahkan pasukan daratnya ke Suriah. Artinya, AS akan mengandalkan kapal-kapal perang dan jet-jet tempurnya untuk menggempur pasukan Bashar al-Assad.

Amerika Serikat mengirimkan gugus tugas angkatan laut yang dikomandoi kapal induk USS Harry S Truman.

Kapal induk kelas Nimitz ini memiliki berat 116.000 ton dan digerakkan dua reaktor nuklir yang membuat daya jelajah "kota terapung" ini menjadi tak terbatas.

USS Harry S Truman memiliki kru sebanyak 3.200 orang ditambah 2.400 orang yang memiliki kemampuan sebagai pilot tempur.

Kapal sepanjang 332 meter ini mampu membawa 90 pesawat terbang fixed wings dan helikopter berbagai jenis.

Baca juga: Rusia Siapkan Pertahanan Cincin Baja untuk Lindungi Suriah

Selain itu, kapal ini juga dipersenjatai berbagai jenis misil, seperti Sea Sparrow dan RIM-116 serta tiga meriam Phalanx yang mampu menembakkan peluru hingga 3,5 kilometer.

Selain itu, gugus tugas USS Harry S Truman juga diperkuat delapan kapal perang, yaitu USS Normandy, USS Jason Dunham, USS The Sullivans, USS Arleigh Burke, USS Bulkeley, USS Forrest Sherman, USS Farragut, dan USS Donald Cook.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com