PYONGYANG, KOMPAS.com - Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un menyinggung soal prospek rencana dialog dengan Amerika Serikat (AS).
Laporan itu disampaikan oleh media milik pemerintah Korut, KCNA ketika berlangsung pertemuan Kim dengan Biro Politik Partai Buruh, seperti dilansir Yonhap Selasa (10/4/2018).
Dalam pertemuan tersebut, awalnya Kim mendiskusikan tentang situasi terbaru di Semenanjung Korea.
Termasuk, rencana pertemuannya dengan Presiden Korea Selatan (Korsel) Moon Jae In di zona demiliterisasi Panmunjom pada 27 April nanti.
"Beliau (Kim) memberikan analisis mendalam tentang perkembangan relasi Utara-Selatan, namun juga prospek dialog Utara-AS," kata KCNA.
Baca juga : Trump: Pertemuan dengan Kim Jong Un pada Mei atau Awal Juni
KCNA melanjutkan, Kim memerintahkan biro politik Partai Buruh untuk merespon bentuk hubungan internasional dengan negara lain tanpa memerinci maksudnya.
Ini merupakan pertemuan pertama Kim dengan biro politik sejak 2015. Tercatat, hanya sembilan kali Kim bertemu biro politiknya sejak berkuasa pada 2011.
Selain itu, ini merupakan kali pertama Kim menyebut AS dalam pertemuan internal partai sejak dia dilaporkan menawarkan perundingan kepada Negeri "Paman Sam" tersebut.
Yang Moo Jin, Profesor di Universitas Studi Korut mengatakan, melalui pertemuan itu, Korut bermaksud menjadi negara yang normal.
"Sepertinya, Kim ingin memulihkan sistem di partai setelah kematian ayahnya, Kim Jong Il, yang lebih condong pendekatan militer," tutur Yang.
Beberapa jam sebelum laporan dirilis, Presiden AS Donald Trump sempat menginginkan pertemuannya dengan Kim digelar awal Juni.
Kim mulai menunjukkan sikap terbuka kepada dunia setelah berpidato di Tahun Baru (1/1/2018).
Dalam pidatonya, Kim berkata kalau dia berniat untuk memulihkan hubungan antara Korut dan Korsel.
Dia bahkan siap mengirimkan atlet untuk berpartisipasi di Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang 9 Februari lalu.
Selain itu, Kim juga menyatakan bahwa dia berniat untuk membuka dialog dengan AS. Namun, Washington menegaskan dialog bisa dilakukan jika Korut sungguh-sungguh berniat melakukan denuklirisasi.
Baca juga : PM Jepang Ingin Undang Presiden Korsel Sebelum Bertemu Kim Jong Un
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.