Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beredar Video "Sniper" Israel Tembak Warga Palestina Sambil Kegirangan

Kompas.com - 10/04/2018, 17:46 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

TEL AVIV, KOMPAS.com - Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyatakan bakal menginvestigasi sebuah video yang tengah beredar.

Dilansir Russian Today Selasa (10/4/2018), dalam video tersebut, seorang sniper (penembak runduk) menembak warga Palestina di perbatasan.

Video itu memperdengarkan suara yang diduga merupakan sniper dan spotter (pengamat). Spotter itu bertindak sebagai perekam video tersebut.

"Apakah Anda masih mempunyai peluru dalam senapan itu?" tanya spotter kepada rekannya ketika mereka memperhatikan sekelompok warga Palestina yang berada di depan pagar perbatasan.

Ketika itu, perhatian keduanya tertuju kepada seorang pria Palestina yang sedang memperhatikan rekan-rekannya.

Baca juga : Halau Protes Warga Palestina, Israel Diklaim Pakai Gas Tak Dikenal

"Apakah itu untuk dia?" tanya perekam video itu. Beberapa saat kemudian, terdengar letusan, dan pria Palestina itu roboh ke tanah.

Sontak, terdengar nada kegirangan dari tentara Israel yang merekam kejadian tersebut. "Tentu saja saya merekamnya," ujarnya kemudian.

"Benar-benar video yang melegenda," kata seorang tentara lain kepada sniper yang melakukan penembakan.

Dalam pernyataan resmi, IDF meyakini video tersebut dibuat beberapa bulan sebelumnya. "Kami berjanji bakal menyelidiki kejadian ini," tutur IDF.

Video itu membuat politisi Israel terbelah dalam menyikapinya. Antara lain Yehuda Glick dari Partai Likud.

"Sangat berat untuk melihat ini. Video yang beredar itu begitu mengecewakan," kata Glick seperti diberitakan Haaretz via Russian Today.

Lain lagi pendapat kolega Glick di Likud, Oren Hazan, yang diskors dari Knesset (Parlemen Israel) atas tuduhan pelecehan seksual.

Hazan menegaskan, peraturannya sudah jelas. Siapapun yang mendekati pagar perbatasan, bersenjata atau tidak, bakal ditembak.

Baca juga : Bentrokan di Gaza, Israel Tembak 9 Warga Palestina Termasuk Jurnalis

"Saya mengapresiasi kinerja pasukan kami yang berusaha membuat negara ini aman. Saya berharap video itu menjadi pesan untuk mereka (Palestina)," tutur Hazan.

Memang, sesuai dengan protokol IDF, setiap demonstran Palestina diizinkan melakukan protes selama berada di jarak 100 meter dari pagar perbatasan.

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com