"Jika mereka benar-benar melakukannya, maka saya takutkan hal itu bakal menjadi sesuatu yang sangat berbahaya," kata Nebenzia.
Sementara itu, Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) mengumumkan telah melakukan investigasi terhadap kasus gas beracun di Douma.
"Namun, penyelidikan yang kami lakukan baru sebatas analisis awal," kata OPCW dalam keterangan resminya.
Sejak 18 Februari, rezim Assad telah membombardir kawasan Ghouta, dan telah menewaskan lebih dari 1.700 warga sipil.
Akhir Maret lalu, Suriah dan Rusia melakukan negosiasi tiga kelompok pemberontak yang tersisa di Ghouta.
Minggu (8/4/2018), media pemerintah Suriah mengonfirmasi kalau Jaish al-Islam, pemberontak terakhir di Douma, setuju untuk meninggalkan kota dalam 48 jam ke depan.
Baca juga : Serangan Pasukan Suriah Diduga Pakai Gas Racun, 70 Warga Sipil Tewas
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.