Hak pengelolaan hampir satu abad itu terpaksa diberikan sebagai ganti pemutihan utang Sri Lanka terhadap China.
"Banyak orang tidak suka dengan investasi China. Kami ingin membela hak rakyat Malaysia. Kami tak ingin menjual negeri ini kepada perusahaan asing yang akan mengembangkan seluruh kota," ujar Mahathir.
Pihak pemerintah Malaysia belum menanggapi pernyataan Mahathir ini.
Namun, PM Najib Razak pernah menepis kekhawatiran oposisi soal maraknya investasi China di Malaysia.
Baca juga : Malaysia Bekukan Partai Baru Besutan Mahathir Mohamad
"Ingat, investasi Malaysia di China pernah lebih besar ketimbang investasi China di Malaysia. Investasi Malaysia di luar negeri jauh lebih besar dibanding investasi asing di negeri ini," ujar Najib dalam konferensi Invest Malaysia 2018.
China memang menjadi negara dengan investasi terbesar di Malaysia dengan kontribusi 7 persen dari total investasi asing tahun lalu bernilai 54,7 miliar ringgit.