Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biografi Tokoh Dunia: Hugh Hefner, Pendiri Majalah Playboy

Kompas.com - 09/04/2018, 17:00 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

KOMPAS.com - Hugh Hefner, nama yang membuat orang langsung mengaitkannya dengan majalah hiburan pria dewasa, Playboy.

Menciptakan Playboy pada 1953, majalah tersebut langsung memberikan pengaruh utama terhadap revolusi seksual di Amerika Serikat (AS) pada dekade 1960-an.

Tidak hanya dikenal sebagai pengusaha, Hefner juga merupakan pembela kebebasan berekspresi, dan aktivis politik pada isu tertentu.

Baca juga : Aktor Jared Leto Perankan Bos Playboy Hugh Hefner dalam Film

1. Awal Kehidupan
Hefner lahir di Chicago, Illinois, pada 9 April 1926, dan merupakan anak sulung pasangan Glenn Lucius Hefner dan Grace Caroline.

Dia bersekolah di Sekolah Dasar Sayre dan SMP Steinmetz. Selama bersekolah, situs Biography melaporkan kalau IQ Hefner terbilang tinggi, yakni 152.

Saat di Steinmetz, dia mendirikan koran sekolah yang menjadi penanda bakatnya di dunia jurnalistik.

Hefner diketahui juga pernah membuat komik berjudul School Daze, yang mempu memainkan imajinasi dari anak-anak sebayanya.

Pada 1944-1946, tepatnya saat masa Perang Dunia II, Hefner berdinas di militer sebagai penulis bagi koran Angkatan Darat AS.

Baca juga : Nasib Playboy Mansion Setelah Hugh Hefner Meninggal

Selepas berdinas di militer, Hefner sempat berkuliah di Institut Seni Chicago pada musim panas sebelum berpindah ke Universitas Illinois di Urbana-Champaign.

Hefner lulus sebagai Sarjana Psikologi dalam waktu 2,5 tahun, atau pada 1949. Setelah lulus, dia sempat berkuliah lagi di Jurusan Sosiologi Universitas Northwestern.

Namun, Hefner dikeluarkan tidak lama sesudahnya. Di kampus itu, Hefner bertemu dengan istri pertamanya, Mildred "Milie" Williams yang dinikahi pada 1949.

Hefner kemudian bekerja menjadi copywriter di majalah Esquire yang saat itu memuat karya penulis seperti Ernest Hemingway maupun F Scott Fitzgerald.

Pada Januari 1952, Hefner memutuskan keluar dari pekerjaannya karena permintaan kenaikan gajinya sebesar 5 dolar AS, atau 50 dolar AS pada saat ini, sekitar Rp 688.503, ditolak.

2. Mulai Mendirikan Playboy
Lepas dari pekerjaannya di Esquire, Hefner meminjam uang 8.000 dolar AS dari 45 investor, termasuk bank dan ibunya, untuk mendirikan Playboy.

Dalam wawancaranya dengan majalah E! di 2006, Hefner mengaku kalau ibunya tidak percaya akan perusahaannya. "Pinjaman merupakan bentuk kepercayaan ibu terhadap anaknya," katanya.

Baca juga : Mengenal Cooper Hefner, Pangeran Baru Playboy

Di Desember 1953, Hefner meluncurkan Stag Party, nama awal Playboy, dan menampilkan ikon seks pada masa itu, Marilyn Monroe.

Namun, foto Marilyn Monroe tidak diambil secara langsung. Hefner memperolehnya dari sebuah kalender yang tahunnya tercatat 1949.

Edisi pertama Stag Party dengan foto Monroe telanjang di dalamnya kemudian laku terjual hingga 50.000 kopi.

Setelah itu, Hefner kemudian merubah nama Stag Party karena dia tidak ingin terlibat sengketa hukum terkait penamaan dengan majalah Stag.

Seorang teman menyarankannya nama Playboy, yang kemudian langsung disetujui Hefner karena mencerminkan hidup mewah nan canggih.

Kehadiran Playboy langsung menjadi sensasi. Apalagi, di kala itu masyarakat AS berusaha memulihkan diri dari depresi ekonomi dan Perang Dunia II.

Baca juga : Hefner: Playboy Bukan Sekedar Wanita Telanjang

3. Mengembangkan Pengaruh
Hefner memperkenalkan logo Playboy yang dipakai hingga saat ini, kelinci yang mengenakan dasi kupu-kupu, pada edisi kedua.

Hefner memilih kelinci karena hewan itu tidak sekadar lincah dan ceria. Namun juga merupakan "bentuk konotasi seksual penuh humor".

Hefner ingin membedakan majalahnya dengan kompetitor lainnya, yang pada masa itu mengedepankan sisi perkasa pria ketika beraktivitas di luar ruangan.

Hefner memutuskan bahwa majalahnya harus kosmopolitan, menampilkan pria sebagai pribadi intelektual, dan lebih menampilkan citra seksual.

Pada akhir 1950-an, Playboy telah melampaui majalah Esquire dengan penjualan satu juta eksemplar per bulan.

Baca juga : Hugh Hefner Meninggal, Para Selebrita Ucapkan Belasungkawa

Namun, bekerja di bidang publikasi akhirnya memberikan pengaruh terhadap kehidupan sekaligus rumah tangga Hefner.

Dia dan Millie memutuskan bercerai di 1959 setelah mempunyai dua anak, Christie dan David.

Sebagai pria lajang, Hefner kemudian mempunyai banyak pacar, dan dikenal karena romansa, dan sosoknya yang begitu bersahaja.

Pada 1960-an, selama 25 tajuk rencana yang dibuat, Hefner selalu memperkenalkan apa itu "Filosofi Playboy".

Filosofi tersebut berdasarkan keyakinan fundamental Hefner tentang sifat alamiah pria dan wanita, dan menyerukan soal seksualitas manusia sesungguhnya.

Meski begitu, Hefner tidak melupakan fakta bahwa gambar tentang wanita bugil menjadi daya tarik utama majalahnya.

4. Masa Keemasan
Di 1960-an, Hefner menjadi cerminan dari Playboy sesungguhnya. Seorang pria cerdas dibalut jas dari sutra, dan selalu membawa rokok pipa di tangan.

Dia menjadi seorang pria terkenal nan kaya raya, dan selalu ditemani gadis muda ke manapun dia pergi.

Seiring dengan kesuksesan yang diterima majalahnya, Hefner dengan senang memosisikan dirinya sebagai ikon karismatik, dan perwakilan revolusi seksual di 60-an.

Baca juga : Foto Bugil Marilyn Monroe Bantu Hugh Hefner Sukseskan Playboy Edisi 1

Majalahnya yang terus mengalami peningkatan sirkulasi membuat Hefner mampu mengembangkan jaringan perusahaannya.

Playboy Enterprises tidak hanya majalah. Hefner juga membangun hotel, agensi model, dan mengelola beberapa majalah lain.

Saat itu, Hefner juga memandu dua serial televisi, Playboy's Penthouse (1959-1960), dan Playboy After Dark (1969-1970).

Dua acara tersebut tayang secara mingguan, dan selalu menampilkan para Playboy Playmates, atau model yang berada di sampul depan Playboy.

Para Playboy Playmates itu bakal menemani Hefner dan bintang tamu untuk membicarakan isu-isu tertentu.

Namun, kesuksesan Hefner juga pernah menuai kontroversi. 4 Juni 1963, Hefner ditangkap setelah salah satu edisi majalahnya menampilkan foto telanjang aktris Hollywood Jayne Mansfield.

Juri pengadilan tidak bisa menemukan celah dalam dakwaan Hefner, sehingga kasusnya kemudian gugur setelahnya.

Dakwaan tersebut tidak menyurutkan pamor Hefner dan Playboy Enterprises. Pada 1964, dia mendirikan Yayasan Playboy.

Yayasan tersebut bakal fokus untuk mendukung setiap usaha yang berkaitan dengan melawan penyensoran, dan melakukan penelitian tentang seksualitas manusia.

Baca juga : Hugh Hefner, Pendiri Playboy Meninggal Dunia

5. Tantangan dan Perampingan
Pada 1971, Hefner membangun Playboy Enterprises sebagai perusahaan besar. Majalahnya saja telah menembus sirkulasi 7 juta eksemplar per bulan, yang memberikan keuntungan 12 juta dolar di 1972.

Pada masa itu, Hefner mulai mempunyai dua rumah mewah yang terletak di Chicago dan kawasan Holmby Hills, Los Angeles.

Selain itu, dia juga memiliki pesawat pribadi yang diberi nama Big Bunny. Pesawat tersebut mempunyai kamar tidur, ruang disko, hingga bioskop mini.

Pada pertengahan 1970-an, Playboy mulai mengalami masa sulit. Tidak hanya lewat resesi ekonomi, namun juga rivalitas dengan majalah pria lain bernama Penthouse yang didirikan oleh Bob Guccione.

Pada awalnya, Hefner menanggapi rivalitas tersebut dengan menampilkan lebih banyak gambar model telanjang.

Baca juga : Aktris Jane Seymour Berpose untuk Playboy di Usia 67 Tahun

Namun, para pemasang iklan langsung protes, sehingga angka penjualan turun secara signifikan.

Hefner kemudian hanya fokus terhadap majalah, dan mulai melepas satu per satu gurita bisnis yang meliputi hotel hingga media lain.

Hefner lalu merombak standar fotografi di Playboy, dan memperkenalkan fitur baru bernama Girls of the Big Ten.

Selama beberapa tahun sesudahnya, berbagai macam selebritas perempuan pernah tampil sebagai sampul majalah Playboy.

Sebut saja penyanyi Madonna, aktris Kate Moss, model asal Inggris Naomi Campbell, Drew Barrymore, hingga Pamela Anderson.

Namun, Playboy diterpa kritikan karena dianggap terlalu menampilkan perempuan sebagai obyek komersialisasi.

Ikon feminis Gloria Steinmen pernah menyamar sebagai pelayan pada 1963, dan merekam para pekerja wanita yang ada di sana.

Baca juga : Mantan Model Playboy Mengaku Berhubungan dengan Trump

6. Transisi dan Proyek Lain
Pada 1985, Hefner menderita stroke minor. Dia menganggap sakitnya terjadi karena buku yang ditulis Peter Bogdanovich berjudul The Kiling of the Unicorn.

Buku tersebut menampilkan mantan Playboy Playmate bernama Dorothy Stratten yang dibunuh pada 14 Agustus 1980. Dalam buku itu, terdapat kritik tentang cara Hefner menangani Stratten.

Stroke yang dialami Hefner seakan peringatan untuk segera berbenah diri. Dia kemudian berhenti merokok, mulai berolahraga, dan tidak terlalu ambisius soal karir.

Baca juga : Pertama Kali, Majalah Playboy Jerman Pakai Model Transgender

Hefner lalu menikahi kekasihnya, Kimberly Conrad di 1989. Saat itu, banyak yang menganggap atmosfer di Playboy Mansion lebih kekeluargaan.

Di 1988, Hefner menyerahkan pengelolaan Playboy Enterprises kepada putrinya Christie, dan fokus kepada filantropi serta proyek hak-hak sipil.

Dia meminta kepada yayasannya di 1993 untuk meluncurkan penghargaan tahunan Kebebasan Berekspresi di Festival Film Sundance.

Hefner mendonasikan 2 juta dolar AS terhadap proyek film Universitas California Selatan di 2007, dan berkontribusi terhadap restorasi film klasik.

7. Kematian
Hefner meninggal dunia di Playboy Mansion pada 27 September 2017 dalam usia 91 tahun. Dilaporkan, penyebab kematiannya adalah serangan jantung, kegagalan pernapasan, sepsis, dan infeksi bakteri E Coli.

Dia kemudian dikebumikan di samping Marilyn Monroe di Westwood Memorial Park, Los Angeles, pada 30 September 2017.

Baca juga : Majalah Playboy Rilis Playmate Transgender Pertama, Menuai Polemik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com