Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cairan Infus Tertukar Formalin, Perempuan di Rusia Meninggal Dunia

Kompas.com - 09/04/2018, 13:16 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber Daily Mail

ULYANOVSK, KOMPAS.com - Insiden malpraktik yang mengerikan terjadi di sebuah rumah sakit di Rusia. Akibat salah mengambil kantong infus dan tertukar dengan cairan formalin, seorang pasien perempuan meninggal dunia.

Melansir dari Daily Mail, Ekaterina Fedyaeva (27), menjadi pasien di rumah sakit di kota kelahirannya, Ulyanovsk, dan bermaksud menjalani sebuah operasi.

Namun saat operasi, staf rumah sakit salah memberikan kantong cairan untuk infus, yang seharusnya memberikan cairan saline ternyata tertukar dengan formalin.

Baca juga: 20 Tahun Menanti Eksekusi Mati, Perempuan Ini Akhirnya Dibebaskan

Cairan saline yang merupakan larutan campuran natrium klorida atau garam dengan air, tertukar dengan larutan formalin yang biasa digunakan untuk mengawetkan dan mencegah pembusukan pada jenazah.

Akibat kesalahan tersebut, Ekaterina mengalami rasa sakit yang luar biasa dan mengalami kejang selama dua hari sebelum akhirnya jatuh koma.

Ekaterina sempat mengalami beberapa kali gagal jantung sehingga harus dipasangi alat penunjang kehidupan agar tetap hidup.

Sang suami, Igor dan ibunya Galina Baryshnikova menemani Ekaterina selama dirawat di rumah sakit.

"Kakinya terus bergetar, tubuhnya kejang dan seluruh tubuhnya gemetaran seperti menggigil. Saya bahkan sampai tidak bisa menggambarkannya," kata Galina.

"Tidak ada dokter yang datang untuk melihat kondisinya walaupun dia sudah sadar dari bius," tambahnya.

Galina menyebut putrinya merasakan sakit yang sangat parah pada bagian perutnya dan muntah-muntah.

Setelah operasi kondisi Ekaterina terus menurun. Menurut Galina, hingga 14 jam pihak rumah sakit tidak melakukan apapun.

Baca juga: Habis Melahirkan, Ada Patahan Jarum Tertinggal di Alat Vital Perempuan Ini

Galina mengaku sampai memohon kepada dokter untuk menolong putrinya, tapi mereka justru menyuruhnya pulang dan berhenti khawatir.

"Saya pikir mereka hanya ingin saya menjauh agar dapat menyembunyikan semuanya,"

Menurut Galina, pihak rumah sakit tidak pernah mengakui apapun yang terjadi. Salah seorang dokter hanya mengatakan padanya jika Ekatertina kini dalam kondisi koma dengan jantung, paru-paru dan hatinya berhenti berfungsi.

Pihak keluarga akhirnya memutuskan membawa Ekaterina ke klinik daerah. Di sana mereka mendapat fakta yang mengerikan.

"Dokter memberi tahu kami tentang kesalahan yang mengerikan. Menurut dokter, mereka telah salah memasukkan formalin ke dalam tubuhnya," ujar Galina.

"Saya tidak mengira ini semua karena formalin. Sekarang saya baru tahu kalau formalin telah mengikis tubuhnya dari dalam."

"Orang-orang melakukan operasi sadar mereka telah memasukkan sesuatu yang salah. Mereka seharusnya melakukan tindakan darurat, tapi mereka tidak melakukannya," katanya menambahkan.

Baca juga: Kena Penyakit Langka, Tulang-tulang Perempuan Ini Lenyap

Petugas medis telah menggunakan hingga 52 macam obat-obatan untuk menyelamatkan pasien sebelum akhirnya diputuskan untuk menerbangkannya ke rumah sakit di Moskwa.

Namun nyawa Ekaterina tetap tidak berhasil diselamatkan dan telah dikuburkan pada Sabtu (7/4/2018) lalu. Sementara, kasus ini kini masih dalam penyelidikan oleh pihak kepolisian.

"Ini adalah sebuah kejahatan. Saya berbicara kepada petugas penyelidik dan mereka mengatakan ini sebagai kelalaian. Tapi bagi saya ini murni pembunuhan," kata Galina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Daily Mail
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com