GAZA CITY, KOMPAS.com - Warga Palestina di Jalur Gaza pada Sabtu (7/4/2018) berbondong-bondong mengubur rekan mereka yang tewas dalam bentrokan dengan pasukan Israel di perbatasan Gaza.
Seorang di antara korban tewas merupakan jurnalis. Ribuan pengunjuk rasa mendekati pagar perbatasan di sekitar Gaza pada Jumat (6/4/2018) untuk kedua kalinya.
Mereka membakar ban dan melemparkan batu ke pasukan Israel, yang dibalas dengan peluncuran gas air mata dan peluru tajam.
Selain 9 korban tewas, sebanyak 491 orang terluka terkena tembakan pasukan Israel.
AFP mewartakan, ada sekitar 20.000 pengunjuk rasa dan berupaya untuk melanggar daerah perbatasan.
Baca juga : Bersiap Demo Jumat, Rumah Sakit Gaza Paksa Pulangkan Pasien
Jurnalis yang menjadi korban tewas adalah seorang fotografer dari media Ain, bernama Yasser Murtaja (30). Dia meninggal akibat sejumlah luka tembakan yang mengenai dirinya.
Saksi menyatakan, Murtaja berada di bagian depan unjuk rasa di Gaza sebelah selatan. Saat ditangani media, Murtaja masih mengenakan rompi pers.
"Targetnya sangat jelas, jurnalis," kata saudaranya, Motazem, yang juga berprofesi sebagai wartawan.
Namun, tentara Israel mengelak bahwa pihaknya sengaja menargetkan wartawan.
Jenazah Murtaja dibawa ke rumahnya di Gaza City pada Sabtu pagi. Puluhan jurnalis lainnya tak kuasa menahan air mata saat mengetahui salah satu rekannya tewas.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.