Di bawah kebrutalan Khmer Merah pada akhir 1970-an, rezim Maois memaksa jutaan warga Kamboja keluar dari kota. Kerja paksa dan kelaparan menyebabkan kematian hampir seperempat penduduknya.
Kelaparan itu mendorong banyak warga mencari makanan apa saja yang bisa ditemukan, memakan hewan kecil, mulai dari tikus, kadal, hingga tarantula.
Sementara ketika Khmer Merah berakhir pada 1979, laba-laba tetap berada dalam menu makanan warga Kamboja.
Baca juga: Dua Tarantula Bikin Panik Penumpang Pesawat di Ketinggian 11.000 Meter
Namun, Kamboja menjadi salah satu negara dengan tingkat penggundulan hutan tercepat di dunia. Hutan banyak dibuka untuk perkebunan karet dan kayu.
Bukan hanya penebangan hutan, tingginya permintaan juga mendorong perburuan laba-laba semakin meningkat.
Kegilaan wisata telah membantu perdagangan tarantula yang menarik wisatawan asing di Skun untuk mencicipi makanan ringan itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.