Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/04/2018, 17:38 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Ketua Partai Pribumi Bersatu Malaysia (PPBm) Mahathir Mohamad angkat bicara setelah partainya dibekukan pemerintah pusat.

Dilansir The Star Online Jumat (6/4/2018), dalam konferensi pers Mahathir menegaskan bahwa anggotanya tidak akan hijrah ke partai lain.

Pernyataan mantan Perdana Menteri Malaysia berusia 92 tahun tersebut sekaligus menjadi jawaban tawaran yang diberikan koalisi Pakatan Harapan.

Sebelumnya, ketika status PPBM diputuskan Kamis (5/4/2018), koalisi di mana PPBM termasuk di dalamnya menawarkan opsi.

Channel News Asia melaporkan, Sekretaris Jenderal Pakatan Saifuddin Abdullah menyatakan, anggota Partai Pribumi bisa tetap berkiprah di bawah bendera partai lain.

Baca juga : Malaysia Bekukan Partai Baru Besutan Mahathir Mohamad

Spekulasi sempat merebak bahwa Partai Keadilan Rakyat milik Anwar Ibrahim bakal menjadi kendaraan politik sementara anggota Partai Pribumi.

Apalagi, hubungan Mahathir dengan pemimpin Partai Keadilan, Anwar Ibrahim, yang sempat merenggang di 1998 telah membaik.

"Mereka akan memperjuangkan 52 kursi di parlemen sebagai kandidat independen, dan bakal turun menggunakan logo Pakatan Harapan," kata Mahathir.

Politisi berjuluk Dr M itu melanjutkan, logo baru koalisi oposisi tersebut bakal diperkenalkan pada Sabtu (7/4/2018).

PPBM dibekukan oleh Registrar of Society, lembaga yang mengurusi pendaftaran berbagai organisasi di Malaysia, karena masalah kelengkapan dokumen.

Registrar menyebut, partai itu tidak memenuhi tenggat waktu 30 hari untuk menyerahkan dokumen yang diminta.

PPBM bisa lepas dari status pembekuan jika melakukan banding dalam jangka waktu sebulan ke depan.

Jika dalam tempo 30 hari partai besutan Mahathir tak bisa menyerahkan dokumen yang ditentukan, maka pembekuan ini akan bersifat permanen.

Koalisi berkuasa pimpinan Perdana Menteri Pethana Najib Razak yang dimotori Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO), diprediksi akan menghadapi pemilu paling berat sejak kemerdekaan Malaysia pada 1957.

Mahathir mulai menentang Najib setelah pada 2015 terungkap bahwa dana sebesar 681 juta dolar AS dari perusahaan investasi negara 1Malaysia Development Berhad (1MDB) mengalir ke rekening pribadi Najib.

Kini lebih dari enam negara tengah melakukan investigasi terkait penyalahgunaan dana yang terkait dengan 1MDB. Meski demikian Najib bersikukuh tidak melakukan kesalahan.

Baca juga : Di Usia 92 Tahun, Mahathir Mohamad Kembali ke Dunia Politik

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com