Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Jika Ada Provokasi, Kami Bakal Bereaksi Keras"

Kompas.com - 06/04/2018, 12:37 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

TEL AVIV, KOMPAS.com - Pemerintah Israel tidak akan mengubah kebijakan mereka untuk menembak demonstran Palestina yang memasuki perbatasan mereka.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Menteri Pertahanan Avigdor Lieberman di radio Israel, seperti dilaporkan Middle East Eye Kamis (5/4/2018).

Pada Jumat ini (6/4/2018), bakal dilaksanakan pekan kedua demonstrasi Defile Besar untuk Kembali di sejumlah titik perbatasan Israel dan Gaza.

Demonstrasi tersebut bakal berlangsung selama enam pekan hingga Peringatan Nakba, yang berarti Malapetaka, pada 14 Mei mendatang.

Baca juga : Ancaman Penembakan Tak Goyahkan Protes Warga Palestina di Jalur Gaza

Tanggal tersebut merujuk kepada deklarasi berdirinya Negara Israel, tepatnya pada 14 Mei 1948.

Pada demonstrasi pekan pertama (30/3/2018), tercatat 18 pengunjuk rasa Palestina tewas setelah ditembak oleh militer Israel.

Adapun Kementerian Kesehatan Gaza menyampaikan, 1.400 orang terluka, dengan 757 di antaranya tertembak peluru tajam.

"Siapapun yang mencoba mendekati perbatasan telah membahayakan nyawanya sendiri. Jika ada provokasi, kami bakal bereaksi keras seperti pekan lalu," tegas Lieberman.

Juru bicara militer, Brigjen Ronen Manelis, mendeskripsikan pelemparan batu maupun pembakaran ban sebagai "aksi teroris".

Namun, dia tidak menjawab ketika media menanyakan mengapa pasukan menggunakan peluru tajam terhadap para pengunjuk rasa pada Senin (2/4/2018).

Sementara itu, faksi Hamas telah memberikan dukungan berupa bantuan finansial terhadap keluarga yang anggotanya menjadi korban saat demonstrasi pekan lalu.

Bagi korban tewas, keluarganya menerima santunan 3.000 dolar Amerika Serikat (AS), atau sekitar Rp 41,3 juta.

Kemudian luka berat 500 dolar AS, sekitar Rp 6,8 juta, dan luka ringan menerima 200 dolar AS, atau Rp 2,7 juta.

"Kami berusaha meringankan kondisi ekonomi rakyat kami yang tengah sulit di Jalur Gaza sebagai akibat pendudukan Israel," kata juru bicara Hamas, Hazem Qasem.

Baca juga : Bersiap Demo Jumat, Rumah Sakit Gaza Paksa Pulangkan Pasien

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com