MANILA, KOMPAS.com - Presiden Filipina Rodrigo Duterte secara jelas menyebut apa yang terjadi terhadap warga muslim Rohingya di Myanmar adalah sebuah genosida. Duterte pun mengatakan siap menerima pengungsi asalkan negara Eropa turut membantu.
Dalam sebuah pidato di hadapan para petani dan pejabat pertanian di istana kepresidenan mengatakan kekecewaannya terhadap pemerintahan Myanmar.
"Saya merasa sangat kasihan kepada orang-orang di sana (Myanmar). Saya bersedia menerima pengungsi Rohingya. Ya, saya akan membantu tetapi kami harus membaginya dengan Eropa," ujar Duterte, Kamis (5/4/2018).
Pada kesempatan itu, Duterte turut menyindir komunitas internasional yang menurutnya telah gagal dalam menyelesaikan permasalahan Rohingya di Myanmar.
Baca juga: Duterte Sebut Pejabat PBB yang Menghinanya Berkepala Kosong
"Mereka (masyarakat internasional) bahkan tidak dapat memecahkan masalah di Myanmar. Itulah genosida, jika boleh saya katakan demikian," tambah Duterte dikutip dari SCMP.
Menanggapi komentar Duterte, juru bicara pemerintah Myanmar, Zaw Htay menyebut Presiden Filipina yang baru saja keluar dari keanggotaan Mahkamah Kriminal Internasional itu tidak memahami situasi sebenarnya.
"Dia tidak tahu apa-apa soal Myanmar. Semua tahu orang itu selalu berbicara tanpa bisa menahan diri. Itulah sebabnya dia mengatakan hal itu," kata Htay mengkritik Duterte.
Sejumlah negara maupun organisasi kemanusiaan internasional telah banyak yang menyebut apa yang terjadi di Myanmar terhadap etnis minoritas Rohingya sebagai genosida. Namun tuduhan itu selalu dibantah oleh Myanmar.
Pernyataan yang disampaikan Presiden Duterte itu terbilang cukup berani karena menyinggung permasalahan dan mengkritik pemerintah di negara tetangga.
Dalam Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN) terdapat konvensi untuk menahan saling kritik terhadap sesama negara anggota, di mana Filipina dan Myanmar adalah negara ASEAN.
Baca juga: Duterte Umumkan Filipina Keluar dari Mahkamah Kriminal Internasional
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.