Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertanyakan Nasib Suami, Istri Pengacara China Jalan Kaki 100 Km

Kompas.com - 05/04/2018, 15:50 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber BBC

BEIJING, KOMPAS.com - Li Wenzu, istri dari seorang pengacara yang ditangkap pemerintah China melakukan perjalanan 100 kilometer untuk mencari jawaban atas nasib sang suami.

Dia berjalan kaki dari Beijing menuju koyta Tianjin, yang dia yakini merupakan tempat Wang Quanzhang, sang suami, ditahan.

Kepada BBC, Li Wenzu mengatakan, dia tak pernah mendengar kabar tentang suaminya semenjak ditangkap pemerintah 1.000 hari yang lalu.

Dia bahkan tak mengetahui apakah suaminya masih hidup atau telah meninggal dunia.

Baca juga : Pakaian Pengacara China Dikoyak Polisi di Ruang Sidang

Li Wenzu menghabiskan waktu 12 hari untuk berjalan sejauh 100 kilometer. Dia berharap bisa memaksa pemerintah menjelaskan nasib suaminya.

"Apakah pemerintah mengikuti kebijakannya mengelola negara sesuai hukum jika pengacara suami saya saja tak bisa mengunjunginya," ujar Li

Lebih jauh Li mengatakan, dia menduga di dalam tahanan suaminya juga mendapatkan siksaan.

"Mereka sudah melanggar hak-hak kami. Menangkap orang tak bersalah seperti ini, memenjarakan mereka selama hampir 1.000 hari. Ini amat kejam dan tak berperasaan," tambah Li kepada Reuters.

Li tidak sendirian dalam aksinya ini. Dia ditemani Wang Qiaoling yang bernasib sama setelah suaminya, Li Heping, juga ditangkap pada April tahun lalu.

Wang Quanzhang ditangkap pada Agustus 2015 dalam sebuah penggerebekan berskala nasional yang berujung penangkapan sekitar 200 orang aktivis.

Para aktivis mengatakan, penangkapan "709" yang merujuk pada 7 Juli saat proses penangkapan dimulai, merupakan tanda semakin kuatnya intoleransi Presiden Xi Jinping terhadap perbedaan pendapat.

Harian pemerintah People's Daily saat itu menyebut sebagian aktivis yang ditahan sebagai kelompok geng yang merusak ketertiban sosial.

Baca juga : Xu Zhiyong, Aktivis Anti-Korupsi China Bebas dari Penjara

Sebagai pengacara, Wang Quanzhang menangani banyak kasus dugaan penyiksaan yang dilakukan polisi. Dia juga menjadi kuasa hukum anggota gerakan spiritual Falun Gong yang dilarang pemerintah.

Dalam wawancara pada 2015, Wang mengatakan, pernah dipukuli di ruang bawah tanah sebuah pengadilan karena menentang perintah hakim.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com