Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curi Benih Beras Hasil Riset Genetika, Ilmuwan China Dibui 10 Tahun

Kompas.com - 05/04/2018, 14:58 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber SCMP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Sebuah pengadilan di Amerika Serikat, Rabu (4/4/2018), menjatuhkan hukuman penjara 10 tahun untuk seorang ilmuwan asal China.

Sang ilmuwan dinyatakan bersalah terlibat dalam sebuah konspirasi untuk mencuri sampel benih padi yang dikembangkan sebuah fasilitas riset di AS.

Hakim distrik Kansas Carlos Murguia menjatuhkan hukuman itu kepada Zhang Weiqiang (51) seorang peneliti di Ventria Bioscience, Junction City, Kansas.

Pada Februari lalu, juri menyatakan Zhang bersalah dalam tiga dakwaan termasuk konspirasi mencuri rahasia perdagangan dan menjual barang curian antar-negara bagian.

Baca juga : Ilmuwan China Kembangkan Radar Canggih untuk Deteksi Nyamuk

"Vonis hari ini menunjukkan ada konsekuensi siginifikan bagi mereka yang berusaha mencuri rahasia dari perusahaan Amerika," ujar wakil Jaksa Agung AS, John Cronan.

Zhang, yang mendapat gelar doktor dari Universitas Louisiana, bekerja sebagai pengembang benih pada untuk perusahaan Ventria Bioscience Inc di Kansas.

Perusahaan ini tengah mengembangkan program pengembangan genetika padi untuk digunakan sebagai sarana terapi dan medis.

Jaksa penuntut mengatakan, Zhang menyimpan ratusan benih yang dikembangkan itu di kediamannya.

Pada 2013, Zhang menemani sejumlah petinggi dari sebuah institut pengembangan pertanian di China saat berkunjung ke Ventria.

Saat para petinggi perusahaan China itu hendak pulang, petugas federal menemukan benih-benih yang dikembangkan Ventria di dalam koper mereka.

Selama ini China melarang komersialisasi pengembangan genetika berbagai jenis biji-bijian terkait tentangan publik terhadap teknologi ini.

Baca juga : Ilmuwan China Berhasil Kloning Monyet, Apakah Manusia Selanjutnya?

Namun tahun lalu, perusahaan ChemChina membeli perusahaan benih dan agrokimia Swiss, Syngenta.

Langkah ini, oleh banyak analis dan pakar industri merupakan pertanda China semakin terbuka untuk produk pertanian yang telah melalui modifikasi genetika.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber SCMP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com