Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganja Palsu di AS Memakan Dua Korban Jiwa

Kompas.com - 05/04/2018, 10:35 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber CNN

CHICAGO, KOMPAS.com - Beberapa negara bagian di Amerika Serikat melegalkan penggunaan ganja. Namun, kasus ganja sintetis akhir-akhir telah membuat khawatir sejumlah pihak.

Dilansir dari CNN, Selasa (3/4/2018), ada 70 kasus sehubungan dengan pemakaian ganja sintetis, termasuk dua kematian, di wilayah Chicago dan di Illinois tengah.

Ganja palsu yang kerap disebut Spice atau K2 ini telah membuat sebagian korbannya mengalami pendarahan hebat, seperti pada batuk, urine, hidung, dan gusi.

"Kami terus memantau kasus ini," kata Allison Arwady, kepala petugas medis di Departemen Kesehatan Publik Chicago.

Baca juga : Pria Ini Ditangkap karena Edarkan Ganja Palsu

"Berekspresimen dengan zat-zat ini berbahaya bagi kesehatan. kami tidak tahu apa yang ada di dalamnya, namun berpotensi mengancam jiwa," ucapnya.

Departemen kesehatan memperingatkan bahwa ganja sintetis dapat memiliki efek samping serius, termasuk kematian.

Fake weed atau synthetic cannabinoids atau synthetic marijuana merupakan bahan kimia buatan manusia yang disemprotkan pada tanaman yang dikeringkan, kemudian diparut dan diasap.

Selanjutnya, dijual dalam bentuk cairan untuk diuapkan dan dihirup dalam rokok elektronik atau perangkat lainnya.

"Mereka sintetis, jadi semuanya dibuat di laboratorium, Mereka tidak diproduksi seperti tanaman ganja," kata Arwady.

Ganja sintetis dibuat dengan bahan kimia yang mirip dengan kandungan tanaman ganja sesungguhnya.

Baca juga : Inggris Jadi Negara Produsen Ganja Legal Terbesar Dunia

Namun, sebenarnya memiliki dampak pada otak dan tubuh yang jauh lebih kuat dan punya efek samping yang berbeda dengan ganja.

Ganja palsu ini juga sangat mudah diakses karena dijual di toko-toko, stasiun pengisian bahan bakar, toko obat, dan di toko online. Harganya sekitar 10 dollar AS atau Rp 137.000 per paket.

Tiga orang telah ditangkap karena telah menjual ganja palsu di sebuah toko, dan juga terkait dengan beberapa kasus yang terjadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com