HARGEISA, KOMPAS.com - "Menjadi negara berdaulat, tak selalu harus diakui," demikian kata Dr Sa'ad Ali Shire, menteri luar negeri Somaliland.
Somaliland? Mungkin yang dimaksud adalah Somalia?
"Anda berada di Somaliland bukan Somalia. Tak ada tanda-tanda Somalia di sini. Kami mengatur urusan kami sendiri," tambah Ali Shire.
Nama Somaliland memang tak banyak dikenal. Republik yang memerdekakan diri dari Somalia ini tidak diakui komunitas internasional.
Namun, negeri ini melihat diri sendiri sebagai penerus Somaliland, sebuah negara protektorat Inggris.
Baca juga : Somaliland Berseru agar Dunia Internasional Akui Kemerdekaannya
Setelah mendapat kemerdekaan dari Inggris pada 1960, Somaliland memilih bergabung dengan Somalia yang merupakan bekas jajahan Italia.
Namun, pemerintahan diktator Siad Barre di Mogadishu memicu pembentukan milisi bersenjata Gerakan Nasional Somali yang pada 1991 berhasil menggulingkan rezim Siad Barre.
Pada Mei tahun yang sama, Somaliland kemudia memproklamasikan kemerdekaan dan membentuk pemerintahan terpisah dari Somalia.
"Saat kami memproklamasikan kemerdekaan, kamu juga merebut kembali kedaulatan. Sebelum bergabung dengan Somalia, kami berdaulat," ujar Ali Shire.
"Sejak 1991, kami sudah memiliki pemerintahan, mata uang, dan berbagai institusi sendiri. Somaliland bukan fantasi, ini adalah sebuah negara yang nyata," tambah Shire.
"Kami menikmati pengakuan de facto, kami memiliki perjanjian dengan beberapa negara dan perusahaan. Bahkan presiden kami mendapatkan penyambutan saat berkunjung ke luar negeri," tambah dia.
Somalilan berukuran dua kali Uni Emirat Arab tetapi hanya berpenduduk kurang lebih 3,5 juta orang.
Negeri ini memiliki ratusan kilometer pantai yang masih alami di sepanjang Teluk Aden dengan Yaman berada tepat di sisi utaranya.
Baca juga : Saat Sinetron Turki Menjadi Favorit Rakyat Somalia
Sayangnya, negeri ini masih terbilang miskin dengan APBN tahun ini hanya 281 juta dolar AS atau sekitar Rp 3,8 triliun.
Meski miskin, Somaliland memiliki iklim demokrasi yang sehat. Rakyat negeri ini memilih presiden dan anggota parlemen lewat pemilu yang bebas.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.