Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Permintaan Rusia, Badan Pengawas Senjata Kimia Bakal Gelar Pertemuan

Kompas.com - 04/04/2018, 15:23 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Sky,BBC

DEN HAAG, KOMPAS.com - Organisasi yang mengawasi senjata kimia di dunia dilaporkan bakal menggelar pertemuan di Den Haag, Belanda, pada Rabu (4/4/2018).

Dilaporkan BBC, Organisasi Pencegahan Senjata Kimia (OPCW) menggelar pertemuan tersebut atas permintaan Rusia.

Negeri "Beruang Merah" sedang dalam sorotan dunia dalam sebulan terakhir. Sebab, mereka dituduh menjadi pelaku percobaan pembunuhan terhadap Sergei Skripal dan putrinya, Yulia.

Skripal merupakan mantan mata-mata Rusia yang dianggap berkhianat karena menjual informasi kepada MI6, dinas rahasia Inggris.

Skripal dan putrinya ditemukan tidak sadarkan diri pada sebuah bangku di Salisbury 4 Maret lalu. Dari tubuh keduanya, ilmuwan menemukan Novichok.

Baca juga : Kasus Mantan Agen Ganda Diracun, Rusia Sindir Inggris Lewat Twitter

Novichok merupakan racun saraf yang diklaim paling mematikan di dunia. Dibuat saat era Uni Soviet pada dekade 1970.

Dalam pertemuan darurat itu, agenda utama yang ingin dibahas Rusia adalah bukti apa yang diberikan Inggris kepada penyelidik OPCW dalam kunjungannya ke Salisbury.

Selain itu, Kremlin menginginkan adanya pembagian sampel bukti dari Inggris, sekaligus melihat di mana mereka menganalisis sampel tersebut.

Sejak kasus Skripal mencuat, Perdana Menteri Inggris Theresa May telah menuduh Rusia menjadi pelaku serangan.

Tuduhan itu berdampak kepada pengusiran 23 diplomat Rusia dari Inggris pada 14 Maret lalu, yang kemudian diikuti negara lain di dunia.

Berbicara dari Turki, Presiden Rusia Vladimir Putin berkata kalau Novichok bisa diproduksi oleh 20 negara.

"Saya menginginkan adanya penyelidikan soal kasus di Salisbury, dan saya meminta Rusia dilibatkan dalam investigasi tersebut," kata Putin dilansir Sky News.

Namun, Kementerian Luar Negeri melalui juru bicaranya berujar, pertemuan tersebut merupakan taktik Rusia untuk menghambat kinerja OPCW.

"Pertemuan darurat ini tidak dibutuhkan. Sebab, tidak diperlukan investigasi gabungan dengan terduga pelaku," ujar jubir Kemenlu Inggris.

Jika hasil tim lapangan keluar, OPCW bisa meminta kepada Rusia untuk memberikan akses masuk ke sejumlah fasilitas Uni Soviet.

Penyelidik OPCW bakal meninjau fasilitas tersebut untuk melihat apakah senjata kimianya benar-benar telah dihancurkan.

Baca juga : Mengenal Novichok, Racun Saraf Terhebat yang Dibuat Rusia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Sky,BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com