WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump terus tidak mundur terkait keinginannya untuk menarik pasukan AS dari Suriah, kendati beberapa pihak meminta agar dia mempertimbangkan hal itu kembali.
"Misi utama kami adalah menyingkirkan ISIS," katanya dalam konferensi pers dengan tiga kepala negara kawasan Baltik di Gedung Putih, Selasa (3/4/2018), seperti yang dilansir dari VOA News.
"Kami hampir menyelesaikan tugas itu dan akan membuat keputusan dengan sangat cepat dalam berkoordinasi dengan lainnya," ucapnya.
"Saya ingin membawa pasukan kita kembali ke rumah," tambahnya.
Baca juga : Rusia Sambut Baik Wacana Trump yang Ingin Tarik Pasukan AS dari Suriah
Menurut Trump, AS telah menghabiskan dana senilai 7 triliun dollar AS di Timur Tengah selama 17 tahun terakhir.
Pada Senin (2/4/2018), dia juga telah menelepon Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz Al Saud, untuk membahas upaya bersama guna mengalahkan ISIS.
Berbeda dengan Trump, utusan khusus AS untuk koalisi global melawan ISIS, Brett McGurk menyatakan misi AS di Suriah jauh dari kata berakhir.
"Kami berada di Suriah untuk memerangi ISIS. Itu misi kami dan misi kami belum selesai, dan kami akan menyelesaikannya," katanya.
CNBC melaporkan, Kepala Komando Pusat AS di Timur Tengah Joseph Votel mengatakan, kehadiran ISIS di wilayah itu memang telah berkurang, namun tidak benar-benar hilang.
Votel memperkirakan, lebih dari 90 persen wilayah kelompok teror telah dipulihkan oleh pasukan yang didukung AS.
Baca juga : Militer AS Berencana Kirim Lebih Banyak Pasukan ke Suriah
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.