Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/04/2018, 22:43 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Militer AS dikabarkan berencana mengirimkan lebih banyak pasukannya ke wilayah Suriah utara. Hal tersebut jelas bertentangan dengan pernyataan Presiden Donald Trump yang menyebut akan segera menarik pasukan AS dari negara itu.

Pernyataan terkait penambahan pasukan ke Suriah itu disampaikan sejumlah pejabat pertahanan dan administrasi AS. Demikian dikutip dari The New Arab.

Dilaporkan CNN, rencana pengiriman bala bantuan tambahan ke Suriah sebenarnya telah dibahas beberapa hari sebelum pernyataan Trump yang menimbulkan kebingungan pihak Pentagon.

Dewan Keamanan Nasional kini akan kembali bertemu guna membahas langkah-langkah yang akan diambil pemerintah dalam menghadapi pertempuran, terutama menghadapi sisa-sisa kelompok teroris ISIS, di Suriah.

Baca juga: Trump: Pasukan AS Bakal Ditarik dari Suriah Secepatnya

Sekitar 2.000 tentara AS saat ini memimpin koalisi internasional di negara yang dilanda perang itu.

Trump pekan lalu telah mengumumkan akan segera menarik pasukannya dari Suriah dan mengatakan menyesal karena telah menghabiskan anggaran hingga 7 triliun dollar AS untuk perang di Timur Tengah yang disebutnya sebagai pemboran.

"Kami akan segera keluar dari Suriah. Segera. Biarkan orang lain yang mengurusnya sekarang," kata Trump dalam pidatonya di Ohio, Kamis (29/3/2018) pekan lalu.

Pernyataan Trump tersebut memunculkan pro dan kontra baik di dalam negeri maupun oleh negara-negara lain.

Di dalam negeri pertentangan disampaikan mantan Menteri Luar Negeri Rex Tillerson yang mengatakan, penarikan total personel tentara AS dari Suriah saat ini akan mengembalikan kekuatan Assad dan melanjutkan kekejaman terhadap rakyatnya.

Baca juga: Rusia Sambut Baik Wacana Trump yang Ingin Tarik Pasukan AS dari Suriah

Sementara dukungan salah satunya ditunjukkan oleh Rusia yang menyambut baik wacana penarikan tentara AS dari Suriah dengan menyebut negara itu sudah terlalu lama bercokol di kawasan timur Sungai Efrat.

"Statemen Trump membuktikan komitmennya dalam memenuhi janji AS yang akan menarik pasukannya jika ISIS telah dikalahkan," kata Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com