Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pangeran MBS: Arab Saudi dan Israel Punya Kepentingan yang Sama

Kompas.com - 03/04/2018, 19:09 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber Al Jazeera

RIYADH, KOMPAS.com - Putra mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman mengatakan, Israel memiliki hak untuk menjadi negara bersama dengan Palestina.

"Saya yakin setiap orang, di manapun, memiliki hak untuk tinggal di negerinya dengan damai," kata Pangeran Mohammed bin Salman dalam wawancaranya dengan majalah The Atlantic.

Tak hanya itu, pria yang kerap disapa MBS itu menegaskan, Arab Saudi dan Israel dalam banyak hal memiliki kepentingan yang sama.

"Jika dibanding dari wilayahnya, Israel adalah negara dengan perekonomian yang maju dan tentu saja banyak kepentingan yang sama antara kami dan Israel," ujar MBS.

Baca juga : Putra Mahkota Saudi: Israel dan Palestina Punya Hak di Tanah Mereka

"Jika tercapai perdamaian, akan banyak kepentingan bersama antara Israel dengan negara-negara Dewan Kerjasama Teluk dan negara-negara seperti Mesir atau Jordania," tambah dia.

MBS menambahkan, Arab Saudi memang memiliki "keprihatinan religius" terkait tempat-tempat suci di Jerusalem dan hak rakyat Palestina.

"Saya yakin bangsa Palestina dan Israel sama-sama punya hak mendapatkan wilayah mereka. Namun, harus ada kesepakatan damai demi menjamin stabilitas dan menciptakan hubungan yang normal," dia menegaskan.

Lebih jauh MBS menegaskan, pemerintah Arab Saudi tak memiliki masalah dengan orang Yahudi, meski secara politis kedua negara tak memiliki hubungan diplomatik.

Riyadh mempertahankan kebijakan bahwa perdamaian dengan Israel bisa dicapai jika garis demarkasi 1967 dikembalikan ke posisi asal sebelum negeri itu menduduki Palestina pada Perang Enam Hari.

Meski demikian, perkembangan terakhir menunjukkan hubungan antara Arab Saudi dan Israel kian menghangat.

Pada Maret lalu, Arab Saudi mengizinkan sebuah pesawat milik maskapai penerbangan India menggunakan wilayah udaranya untuk membuka jalur penerbangan langsung New Delhi-Tel Aviv.

Langkah ini mengakhiri kebijakan larangan yang sudah berlaku puluhan tahun terkait penggunaan wilayah udara Arab Saudi bagi pesawat yang akan menuju ke Israel.

Di sisi lain, saat berkunjung ke Amerika Serikat belum lama ini, Pangeran MBS juga bertemu dengan sejumlah kelompok pengusaha Yahudi dan pelobi pro-Israel.

Sejumlah pengamat menilai, persaingan Arab Saudi dengan Iran yang kian meruncing membuat Riyadh mulai membangun kedekatan dengan Israel.

Baca juga : Putra Mahkota Saudi: Perang Lawan Iran Bisa Terjadi 10 Tahun Mendatang

November tahun lalu, Panglima AD Israel Jenderal Gadi Eizenkot untuk pertama kali diwawancarai sebuah media Arab Saudi.

Dalam wawancara itu, Eizenkot menegaskan, militer Israel siap membagi informasi intelijen tentang Iran dengan Arab Saudi.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Al Jazeera
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com