KABUL, KOMPAS.com - Misi Bantuan PBB di Afghanistan (UNAMA) bakal menggelar investigasi di Distrik Dashte Archi, Provinsi Kunduz.
Investigasi itu dilakukan menyusul dugaan adanya warga sipil yang menjadi korban ketika pasukan pemerintah melancarkan serangan udara ke sebuah madrasah di sana.
"Tim di lapangan bakal mengumpulkan fakta terkait laporan yang sangat mengganggu ini. Semua pihak berkewajiban melindungi warga sipil dari konflik senjata," tutur UNAMA.
Dilansir AFP Selasa (3/4/2018), sumber dari aparat Afghanistan menjelaskan, terdapat 59 korban tewas dalam serangan udara di Dashte Archi.
"Kebanyakan adalah anak-anak. Di antara korban tewas, juga terdapat komandan Taliban," ujar sumber tersebut.
Baca juga : Serangan Udara Afghanistan Hantam Madrasah di Wilayah Taliban
Sejumlah saksi mata mengatakan, serangan tersebut terjadi ketika berlangsung pemberian penghargaan saat upacara kelulusan.
"Anak-anak berusia 11 dan 12 tahun itu sejatinya bakal mendapat hadiah atas keberhasilan di pelajaran keagamaan," Mohammad Abdul Haq dikutip dari Al Jazeera.
Haji Ghulam, saksi mata lain mengatakan kalau dia tengah bekerja di ladang ketika mendengar pesawat dan helikopter militer pemerintah mengembom madrasah.
Ghulam mengaku kalau area itu memang dikuasai oleh Taliban. "Namun, saat serangan, upacara itu hanya dihadiri murid beserta orangtuanya," paparnya.
Pemerintah Afghanistan melalui pernyataan resmi, akhirnya mengakui kalau terdapat korban tewas dalam serangan itu.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.