WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman memperingatkan akan adanya potensi terjadinya perang melawan Iran dalam 10 hingga 15 tahun mendatang.
Demi mencegah hal tersebut, Pangeran Mohammed menyerukan kepada masyarakat internasional untuk memberikan lebih banyak sanksi terhadap Iran demi menekan politik dan ekonomi di Teheran dan menghindari terjadinya konfrontasi militer langsung.
Hal tersebut disampaikan pangeran yang akrab disapa MbS itu kepada Wall Street Journal saat berkunjung ke Washington pada pekan lalu.
"Sanksi akan memberikan tekanan yang lebih besar terhadap rezim (Iran)," kata MbS dilansir Anadolu, Jumat (30/3/2018).
Baca juga: Putra Mahkota Saudi Berharap Militer AS Tetap Bertahan di Suriah
"Kita harus mencapai ini untuk menghindari terjadinya konflik militer secara langsung. Jika kita gagal maka akan ada kemungkinan terjadinya perang dengan Iran dalam waktu 10-15 tahun mendatang," tambah Pangeran Mohammed.
Arab Saudi dengan Iran telah lama berseteru dengan Kerajaan Saudi menuduh Teheran tengah menjalankan proyek ekspansionis di wilayah Timur Tengah.
Pemerintah Saudi juga menuduh Iran selalu turut campur dalam urusan internal negara-negara Arab. Kedua tuduhan itu telah dibantah oleh Teheran.
Putra Mahkota Saudi menambahkan, cara terbaik untuk mengatasi krisis di Yaman adalah melalui koalisi yang dipimpin negaranya. Dia kembali mencontohkan insiden yang terjadi pada Minggu (25/3/2018) jelang tengah malam di langit Saudi.
Saat itu tujuh rudal yang diyakini ditembakkan dari wilayah Yaman oleh kelompok pemberontak Houthi menyasar sejumlah kota padat menduduk di Arab Saudi, termasuk Riyadh.
Namun serangan rudal dapat digagalkan oleh Angkatan Pertahanan Udara Saudi dengan menembakkan sistem anti-rudal. Meski pada akhirnya masih timbul satu korban jiwa akibat serpihan rudal yang jatuh ke permukiman warga.
Baca juga: Serangan Tujuh Rudal Houthi ke Arab Saudi, Iran Bantah Terlibat
Pangeran Mohammed menyarankan agar koalisi pimpinan Arab Saudi dapat menggelar aksi pamer kekuatan militer mereka sebelum benar-benar muncul bahaya yang mengancam. Demikian diberitakan Middle East Monitor.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.