Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia: AS dan Inggris Berupaya Hentikan Perhelatan Piala Dunia

Kompas.com - 01/04/2018, 13:13 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber BBC

MOSKWA, KOMPAS.com — Upaya pembunuhan terhadap mantan agen ganda Rusia Sergei Skripal dan putrinya, Yulia, di Inggris pada bulan lalu, masih berbuntut panjang.

Dilansir dari BBC, Minggu (1/4/2018), juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, menuduh Inggris dan Amerika Serikat berupaya menghentikan perhelatan Piala Dunia 2018 di Rusia pada musim panas.

"Kesan saya, semua yang mereka pedulikan hanyalah mencabut Piala Dunia dari Rusia," katanya.

"Mereka akan menggunakan berbagai cara," tambahnya.

Baca juga: Rusia: Inggris Harus Menarik Lebih dari 50 Diplomatnya

Seperti diketahui, Inggris berusaha untuk "menghukum" Rusia yang dituduh berada di balik serangan terhadap Skripal dengan menggunakan racun saraf kelas militer.

Rusia membantah terlibat dalam insiden itu. Sementara Skripal masih dalam keadaan kritis, dan Yulia dilaporkan mulai sadar dan dapat berbicara.

Selain mengusir diplomat Rusia, keluarga Kerajaan Inggris juga dipastikan tidak akan menghadiri Piala Dunia.

Sementara pada Jumat (30/3/2018) malam, sekitar 170 diplomat Rusia dan anggota keluarganya telah meninggalkan Washington DC, AS.

Bendera AS di konsulat AS di St Peterburg  juga diturunkan menyusul instruksi Pemerintah Rusia untuk menutupnya.

Menteri Luar Negeri Inggris Boris Johnson telah menyamakan Piala Dunia di Rusia dengan Pertandingan Olimpiade era Jerman Nazi pada 1936.

Salah satu anggota parlemen dari oposisi di Inggris bahkan menyerukan agar Piala Dunia ditunda atau dipindahkan.

Baca juga: Pemerintah Rusia Umumkan Usir Diplomat dari 23 Negara

Namun, saat ini tidak ada suara yang meminta tim Inggris supaya memboikot kejuaraan bergengsi yang akan dibuka pada Juni tahun ini.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Kamis (29/3/2018), mengeluarkan peringatan untuk menanggapi kecaman sejumlah negara terhadap Rusia.

"Situasi yang mirip, untuk sebagian besar pada apa yang dirasakan selama Perang Dingin," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com