MOSKWA, KOMPAS.com - Rusia kembali melanjutkan mengambil langkah balasan terhadap negara-negara yang telah mengusir diplomatnya.
Setelah memutuskan mengusir 60 diplomat AS dan menutup konsulat Washington di Saint Petersburg, pada Jumat (30/3/2018), Rusia mengumumkan pengusiran terhadap diplomat Belanda.
Mengutip AFP, Moskwa juga telah memanggil para duta besar dari sejumlah negara Eropa, termasuk Inggris, Perancis, Jerman, dan Kanada untuk menyampaikan keputusan yang diambil pemerintah.
Baca juga: Aksi Balasan, Rusia Usir 60 Diplomat dan Tutup Kantor Konsulat AS
Duta besar Belanda Renee Jones-Bos mengatakan, dirinya telah dipanggil dan diberitahu bahwa dua diplomatnya akan diusir. Namun kantor kedutaan Belanda akan tetap dibuka.
"Dua rekan saya akan segera meninggalkan Moskwa tapi kami akan tetap tinggal di sini," kata Jones-Bos dikutip kantor berita TASS.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Rusia menyampaikan kepada duta besar Inggris akan memberi waktu satu bulan kepada misi diplomatik London untuk memangkas jumlah stafnya di Rusia menjadi sama dengan diplomat Moskwa di Inggris.
Para duta besar yang dipanggil menghadap Kementerian Luar Negeri Rusia telah diberikan nota protes dan diterangkan soal tindakan balasan yang diambil Moskwa.
Tidak dijelaskan secara rinci tindakan balasan yang diambil pemerintah Rusia.
Namun Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov pada Kamis (29/3/2018) telah mengisyaratkan bahwa Moskwa akan mengambil langkah terukur namun tetap dimungkinkan tidak selalu bersifat simetris.
Sementara Kremlin menekankan, bukan Rusia yang mulai melancarkan perang diplomatik dengan negara-negara barat.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.