Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembunuh Berantai Berjuluk Jack The Ripper-nya China Divonis Mati

Kompas.com - 30/03/2018, 15:27 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Sky

BEIJING, KOMPAS.com - Seorang pembunuh berantai di China dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan tingkat menengah setempat.

Gao Chengyong adalah seorang pembunuh yang mendapat julukan "Jack The Ripper", seorang pembunuh yang populer di Inggris pada 1888 silam.

Jack The Ripper, yang hingga kini keberadaannya tidak pernah terungkap, dikatakan sebagai sosok yang telah membunuh dan memutilasi lima Pekerja Seks Komersial (PSK) di kawasan kumuh London.

Dilansir dari Sky News Jumat (30/3/2018), Gao diputus bersalah karena memperkosa dan memutilasi 11 perempuan yang rata-rata berusia muda.

Pria 54 tahun itu mengikuti mereka ke rumahnya, dan kemudian menyerang mereka secara seksual, dan kemudian membunuh korban.

Baca juga : Pembunuh Berantai Florida Ditangkap Setelah Terlihat di Restoran Cepat Saji

Gao melakukan kejahatannya di kota Baiyin di Provinsi Gansu, dan kota Baotou Region Otonomi Mongolia sepanjang 1988-2002.

Di antara korbannya, terdapat seorang bocah yang masih berusia delapan tahun. Selain itu, dia juga didakwa atas aksi perampokan.

Selama dua hari persidangan sejak Kamis (29/3/2018), pengacara Gao, Zhu Aijun berkata, kliennya telah bersimpuh di seluruh keluarga korban hingga tiga kali.

"Dia tidak akan bisa memberikan apa-apa sebagai ganti nyawa putri mereka. Dia hanya bisa menawarkan organnya jika telah dieksekusi," kata Zhu dilansir Beijing News.

Dalam pernyataannya, Pengadilan Rakyat Tingkat Menengah Baiyin menjelaskan kalau polisi telah mencurigai Gao sejak 2004.

Saat itu, Gao sering melakukan hal yang tidak wajar, dan menunjukkan ketidaksukaannya terhadap perempuan.

Namun, Gao benar-benar ditahan pada 2016, ketika dia tengah berada di dalam toko kelontongnya.

Saat itu, polisi menangkap salah satu kerabat Gao dalam kasus kejahatan terpisah, dan mengumpulkan sampel DNA-nya.

Sampel itu menunjukkan kesamaan dengan pembunuh 11 korban pada 1988-2002. Sampel Gao kemudian diambil, dan sama persis dengan DNA pembunuh.

Seusai sidang vonis, salah satu putra Gao mengatakan kalau masa lalu ayahnya sangatlah getir. Gao dilaporkan gagal menjadi pilot karena "alasan politis".

Baca juga : Terobsesi Pembunuh Berantai, Perempuan di Australia Bunuh Penderita Sindrom Asperger

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Sky
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com